Viral Penjual Miras di Menganti Tolak Diajak ke Polres, Polisi Tegaskan Larangan Berdasar Perda Gresik

beritaplus.id
Anggota Polres Gresik amankan puluhan botol miras (ist)

Gresik – Sebuah video patroli Sat Samapta Polres Gresik mendadak viral setelah memperlihatkan seorang pemilik toko kelontong di Kecamatan Menganti menolak diajak ke Polres untuk pemeriksaan lebih lanjut. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/8/2025) malam saat Tim Giri Nata melakukan patroli rutin menindaklanjuti laporan masyarakat terkait peredaran minuman keras (miras).

Setibanya di lokasi, petugas menemukan adanya indikasi penjualan miras di toko kelontong tersebut. Saat dilakukan penggeledahan, sejumlah botol miras berhasil diamankan. Petugas kemudian berupaya mengajak pemilik toko untuk ke Polres Gresik. Namun, pemilik toko menolak sehingga sempat terjadi cekcok dengan anggota. Meski begitu, petugas tetap menjalankan prosedur dengan menyita miras yang ditemukan untuk dijadikan barang bukti.

Baca juga: Rumah Warga Desa Tanjungan Disatroni Maling, Surat Berharga Raib, Pelaku Asal Krian

Petugas Samapta Polres Gresik menegaskan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi peredaran miras ilegal di wilayah hukumnya. “Kami tetap konsisten menindak tegas setiap laporan masyarakat terkait miras. Semua barang bukti sudah diamankan,” ujarnya.

Langkah tegas aparat ini memiliki dasar hukum yang kuat. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 15 Tahun 2002 tentang Larangan Peredaran Minuman Keras, yang kemudian diperbarui melalui Perda Nomor 19 Tahun 2004, seluruh aktivitas produksi, peredaran, perdagangan, hingga konsumsi miras dilarang di Kabupaten Gresik.

Baca juga: Dari Pengakuan Rino, Polres Gresik Diminta Dalami Keterangan Rino di Kasus Tewasnya Saputra

Dalam aturan tersebut, pelanggar dapat dikenai sanksi kurungan hingga tiga bulan atau denda maksimal enam juta rupiah. Pengecualian hanya berlaku untuk minuman beralkohol berbahan rempah yang digunakan untuk kepentingan kesehatan, itupun hanya boleh dijual di apotek, toko obat, dan toko jamu.

Ketua WaGs, Efianto SH MH, ikut angkat bicara terkait penggerebekan tersebut. Ia menilai langkah kepolisian sudah tepat. “Setidaknya jika memang melanggar hukum, ya harus ada tindakan tegas. Tapi yang juga penting, jangan sampai penjual setelah ditangkap malah keluar lagi hanya karena ada atensi. Penegakan hukum harus konsisten dan adil,” tegasnya.

Baca juga: Polres Gresik Gelar Lomba HUT RI untuk Tahanan, Bentuk Pembinaan Humanis

Kasus penolakan pemilik toko di Menganti ini menambah sorotan publik terhadap pentingnya penegakan Perda miras di Gresik. Polisi memastikan bahwa setiap pelanggaran akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(*) 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru