Terkait Literasi Anak, Josiah Michael : Tambah Petugas TBM Surabaya

Redaksi 41 Kali Dilihat 0 Komentar

Terkait Literasi Anak, Josiah Michael : Tambah Petugas  TBM Surabaya

Salah satu TBM di Surabaya

Surabaya-beritaplus.id | Predikat Surabaya sebagai Kota Layak Anak semetinya tidak hanya menjadi slogan. Karena itu, beragam upaya dilakukan. Di antaranya menggiatkan kembali aktivitas literasi anak anak di Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Terhitung, saat ini ada 530 TBM yang tersebar di seluruh kota Surabaya. Di antaranya adalah TBM di Balai RW sebanyak 469 TBM, di Kantor Kelurahan ada 27 TBM, di Kantor Kecamatan ada 5 TBM, di rumah susun  ada 19 TBM, di instansi Pemkot ada 3 TBM, di terminal 1 TBM, di rumah sakit 2 TBM, di taman 1 TBM, di Liponsos 2 TBM, dan di Museum Pendidikan 1 TBM.

Dari keseluruhan itu, hanya ada 250 orang petugas. Jadwal buka TBM pun ada yang 2 hingga 3 hari sekali dan 1 petugas bisa memegang 2 hingga 3 TBM.

Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Kota Surabaya, Josiah Michael mengatakan, perlunya ada penambahan petugas.

“Saya kira perlu penambahan petugas ya karena komposisi saat ini jumlah petugas  kurang dan tentu tidak optimal karena harus bekerja di dua hingga tiga tempat.  Kita tahu kalau penambahan pegawai saat ini sulit, tetapi mengingat kebutuhan dan untuk peningkatan kualitas maka harus di carikan solusinya,” ucapnya.

Josiah juga menekankan, bahwa fungsi petugas TBM bukan hanya sebagai penjaga taman bacaan, tetapi juga akan dipersiapkan menjadi pendongeng, mengajar menulis hingga kegiatan bimbingan belajar.

“Jadi untuk itu SDM harus betul-betul dipersiapkan,” tegasnya. Jika ditambah pun, diharapkan SDM yang direkrut bisa mumpuni untuk menjalankan tugas yang beraneka ragam tersebut.

“Apalagi PUSTAGA (Pusat Konsultasi Keluarga) sebagai bentuk tindak lanjut dinas untuk program Pemkot Surabaya Kota Layak Anak akan diaktifkan lagi dan dijalankan oleh petugas-petugas itu,” katanya lagi.

“Selain itu infrastruktur bagi para petugas perlu diperhatikan juga, terutama untuk TBM yang berada di balai RW. Sering kali petugas jika mau buang air kecil saja kesulitan, ini juga harus menjadi perhatian dari dinas. Kalau tidak, kan kasihan,” tutup Josiah. (endang)

Tinggalkan Komentar