Ponorogp -;beritaplus.id | SMKN 2 Ponorogo merupakan sekolah penggerak yang ada di Ponorogo.
Sekolah Penggerak diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah akan menjadi cara akselerasi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sesuai dengan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui penciptaan peserta didik Pancasila.
Dalam rangka mensukseskan hal tersebut SMKN 2 Ponorogo menggelar lomba mural yang bertemakan Profil pelajar Pancasila yang terdiri 6 komponen yakni 1. Beriman dan bertawwa kepada Tuhan YME, berakhak mulia. 2. Berkebhinekaan global 3. Bergotong royong 4. Bernalar kritis. 5. Mandiri 6. Kreatif. (Senin, 13/12/2021)
Kepala SMKN 2 Ponorogo Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd saat di konfirmasi wartawan melalui waka Humas mengatakan bahwa SMK Negeri 2 Ponorogo itu merupakan sekolah penggerak, maka sekolah harus memperbaiki tiga komponen yang pertama yaitu sekolah itu harus indah, Ibaratnya sebuah taman siswa merupakan tempat yang nyaman untuk belajar untuk mengembangkan potensi yang ada di dirinya
" Dalam kegiatan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar maka sisi keindahan juga harus diperhatikan maka dari itu salah satu tujuan sekolah penggerakan membentuk pelajar yang menjadi pembelajar sepanjang hayat dan berprofil pelajar Pancasila," jelasnya.
"Kita mengadakan lomba mural dengan tema profil pelajar Pancasila dengan tujuan diadakan kegiatan ini sekolah ingin menciptakan sebuah sekolah yang indah nyaman dan aman sebagai tempat belajar anak agar bisa tumbuh secara maksimal. Jadi anak-anak melaksanakan lomba mural selama 11 hari mulai tanggal 6 sampai tanggal 16 punya inovasi kreatif bidang seni nanti bisa dituangkan di lomba mural ini,"jelasnya.
Kegiatan lomba mural yang diikuti 38 kelas di SMKN 2 Ponorogo, dalam rangka mengembangkan sikap gotong royong atau kolaborasi kerjasama dengan teman satu kelasnya. "Kegiatan membuat masing masing kelas ingin tampil yang terbaik dan ini adalah bentuk dari perwujudan karakter pelajar Pancasila,"pungkasnya.(aw)
Editor : Redaksi