JOMBANG - beritaplus.id | Proyek Tembok Penahan Tanah ( TPT ) dan Jalan Usaha Tani ( JUT ) yang bersumber dari Bantuan Keuangan Kusus ( BKK ) tahun 2022 dengan nilai anggaran Rp.Rp 156 .000.000,- terindikasi berpotensi dijadikan ajang bancakan.
Sayangnya, apa yang diharapkan pemerintah masih banyak dirusak oleh oknum perangkat desa yang kurang bertanggung jawab demi mementingkan perutnya sendiri.
Sifat rakus itulah penyakit dari manusia yang sampai sekarang masih ada dan sulit di berantas, ucap sumber beritaplus.id di Jombang (16/4 )
Proyek TPT dan JUT belum 1 ( Satu ) tahun di dusun Bunder desa Gebangbunder sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.
Dijelaskan, seperti halnya pada Pemerintah Desa Gebangbunder, kecamatan Plandaan, telah dilaksanakan kegiatan proyek TPT dan JUT dibiayahi Bantuan Keuangan Kusus ( BKK ) Provinsi Jawa-timur untuk kegiatan sarana dan prasarana.
Pada tahun 2022 dari BKK dengan anggaran Rp.156.000.000,- digelontorkan ke Desa Gebang bunder, Kecamatan Plandaan untuk pembuatan proyek Tembok PenahananTanah (TPT) dan Urug Jalan Usaha Tani (JUT).
Menurut informasi dari sumber tersebut bahwa pembangunan proyek TPT dan Urug JUT di Desa Gebangbunder belum genap satu tahun sudah rusak bahkan ada dugaan mengarah pada korupsi.
“Bantuan sebesar Rp 156.000.000,- di duga kuat hanya dipergunakan untuk pembangunan proyek TPT dan JUT tersebut kurang lebih Rp 78.000.000,- ., dengan dana sebesar itu (kurang lebih 78 jt) dipaksakan untuk membangun sarana dan prasarana di desa itu.
Alhasil, belum genap satu tahun, bangunan sudah ada yang retak- retak menunjukkan kualitas bangunan buruk dan tidak tahan lama,” ucap sumber menegaskan.
Proyek Urug JUT di Desa Gebangbunder, Kecaman Plandaan diduga tidak sesuai volume?.
Sementara Camat Plandaan ketika pernah di datangi awak media terkait masalah desa Gebangbunder hanya menyampaikan,” nanti saya sampaikan ke kepala desa nya” jawabnya.
Upaya klarifikasi wartawan kepada Kepala Desa Gebang bunder belum membuahkan hasil dikarenakan, Kepala Desa terkesan menghindar.
Ketika dihubungi via WhatsApp, hanya dibuka ( Dibaca ) tanpa menjawab. ” Setali tiga uang baik camat dan kepala desa diduga sembunyi tangan terkait masalah tersebut,” kata sumber menyayangkan kurang kooperatif nya kepala pemerintahan di wilayah itu.
Sementara, berdasarkan penelusuran Liputan Khusus beritaplus.id, tim akan terus menggali keterangan dari para pihak bersama LSM Sapu Jagad.
Informasi disampaikan, Tim LSM Sapu Jagad akan segera turun tangan untuk menindaklanjuti dugaan kasus tersebut dan akan meneruskan ke APH (Aparat Penegak Hukum) agar segera melakukan penyelidikan.
Ada dugaan dalam pengerjaan proyek TPT dan JUT di desa Gebangbunder ada oknum perangkat desa yang bermain. ( ajr )
Editor : Redaksi