Surabaya - beritaplus.id | Peringatan Hari Kartini, Jumat (21/4/2023), senantiasa menjadi momentum para perempuan untuk meningkatkan kiprahnya di masyarakat tanpa meninggalkan kodrat dan kewajibannya dalam keluarga. Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Camelia Habiba pun berharap, kaum perempuan bisa menjadi pelita dimulai dari keluarganya.
Hal ini perlu selalu diingat, karena menurut Camelia Habiba, penyimpangan yang terjadi dalam keluarga, rata-rata bermula dari keluarga itu sendiri. “Seorang Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. ibu adalah pendidikan pertama,” tegasnya, Jumat (21/4/2023).
Ia menjelaskan, anak yang dilahirkan sejatinya dalam keadaan putih bersih, bagaimana nanti orangtua mengarahkan dan membimbing anaknya, itulah yang terpenting. Pendidikan utama bagi anak, tutur Habiba, anak melihat langsung atau mencontoh yang dilihat. Sehingga ia menegaskan, bukan hanya seorang ibu aktivis saja, yang harus menjadi Kartini. Namun seluruh ibu dan perempuan di Kota Surabaya, "Harus mempunyai jiwa Kartini, minimal untuk keluarganya,"
Ketua Fatayat NU Surabaya ini. Ini penting untuk menyelamatkan generasi bangsa, sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan, keberlangsungan serta menjaga warisan bangsa ini. Oleh sebab itu, ia mengajak semua kaum perempuan menjadi Kartini, minimal untuk keluarganya. "Kita para wanita harus jadi inspirasi para wanita," pungkas Habiba.(endang)
Editor : Ida Djumila