Ponorogo - beritaplus.id | Komitmen dan keseriusan SMPN 2 Ngrayun dalam nguri nguri kebudayaan Jawa patut mendapat jempol.
Walaupun SMP Negeri 2 Ngrayun sekolah yang ada di wilayah pegunungan, namun sudah banyak prestasi yang diukir yang tidak kalah dengan sekolah yang ada di kota terutama bidang seni.
Beberapa prestasi bidang seni antara lain peringkat 3 besar seni karawitan pelajar SMP se kabupaten Ponorogo, untuk FLS2N cabang musik tradisi sejak 2018 – 2023 selalu juara 1,tahun 2021 juara 2 tingkat provinsi, tahun 2022 peringkat 2 tingkat nasional,tahun 2023 peringkat 3 tingkat provinsi.
Tiidak hanya itu, sekolah yang dipimpin alumni seni budaya itu selain seni pertunjukan juga mengembangkan seni batik tulis sebagai bekal ketrampilan siswa.
Ekstra karawitan yang sejak tahun 2007 terbentuk sampai sekarang masih eksis dibina oleh guru seni yang mumpuni di bidangnya.
Hal ini selain karena kultur budaya masyarakat yang ada di lingkungan ,peran serta orang tua wali murid sangat mendukung dalam program ini.
Agar tidak mengganggu pembelajaran siswa, kegiatan khusus seni karawitan dilaksanakan setelah jam pembelajaran.
“Alhamdulillah di awal tahun 2024 ini mendapat amanah kepercayaan Pepadi komda Ponorogo, untuk tampil seni Pakeliran Wayang Padat durasi waktu 2 jam di Paseban Alun-Alun Ponorogo sebagai pengisi acara di awal, sebelum pagelaran wayang kulit tingkat dewasa, Sabtu (27/1/2024) malam.
Sejak sore hari penonton sudah tidak sabar menunggu tampilan pagelaran dalang bocah mendapat antusias warga dan masyarakat Ponorogo untuk menyaksikan.
Agus Widodo, S.Pd Kepala Sekolah SMPN 2 Ngrayun mengucapkan Alhamdulillah SMPN 2 Ngrayun dipercaya Pepadi menggelar dalang bocah malam ini bersama karawitan Ayunda Laras.
“Kebetulan sekolah mempunyai kegiatan ekstra kurikuler karawitan Ayunda Laras yang berdiri sejak tahun 2007,”kata Agus.
Luar biasanya lagi di tahun 2022 karawitan dibawah pelatih Prabowo Putra Pamungkas ini bisa melaju ke provinsi sampai nasional juara 1 dapat medali emas.
“Selama 6 tahun berturut turut kita selalu juara 1 di musik tradisi di FLS2N,”jelas Agus.
Menurut Agus selain mengembangkan seni karawitan sekolah yang berada di desa Baosan Lor kecamatan Ngrayun ini juga mengembangkan di dunia seni pedalangan.
“Selama 2 tahun ini kita mengundang pelatih disamping guru seni budaya. Anak anak belajar sendiri atau otodidak tapi tetap dibimbing dalang Ki Sentho Yitno Carita,”terangnya.
Agus mengaku tidak ada gading yang tak retak, masih banyak kekurangan.
“Namun kami bangga dengan anak-anak yang sudah mau mencintai budaya yang adi luhung ini.
Dan program ini akan tetap kami kembangkan dengan mewadahi anak-anak yang berbakat dalam seni pedalangan,”tegasnya.
Seluruh kreatifitas dan potensi Ki Aksana Bagus Dewangga untuk mengembangkan bakat anak. “Biar tidak tenggelam karena dia mempunyai potensi cita cita dan selesai lulus ini mau melanjutkan ke SMKI jurusan pedalangan,”sebutnya.
Di tempat yang sama, ketua PEPADI Drs. H. Sindhu Parwoto, M.Si memberikan apresiasi kepada keluarga besar SMPN 2 Ngrayun yang terkenal dengan nama AYUNDA.
Menurut Parwoto, ini salah satu lembaga SMP Negeri yang telah melestarikan budaya jawa khususnya seni karawitan dan seni pakeliran pedalangan. Beliu memberikan support dan motivasi.
"Inilah salah satu tujuan kurikulum merdeka belajar, bahwa pendidikan mewadahi sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh setiap anak didik,"tuturnya.
Parwoto memberikan motivasi kepada SMPN 2 Ngrayun kebetulan Agus Widodo putra daerah Ngrayun dan berlatar belakang pendidikan seni budaya.
“Insya Allah akan semakin maju dan berkembang,”pungkasnya.(aw)
Editor : Ida Djumila