Ponorogo- beritaplus.id | Setiap memasuki tahuh pelajaran baru proses pembelajaran di lingkungan madrasah selalu diawali dengan masa orientasi atau pengenalan lingkungan madrasah kepada peserta didik baru dengan istilah Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama).
Hari pertama kegiatan Matsama diawali dengan upacara pembukaan Matsama dibuka langsung Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo Agung Drajatmono, M.Pd.
Melalui kegiatan Matsama ini para siswa baru khususnya MAN 1 Ponorogo akan dikenalkan mengenai sistem pembelajaran, ciri khas, karakter, dan budaya yang ada di lingkungan madrasah.
Kegiatan Matsama merupakan tolak ukur dalam menentukan berhasil atau tidaknya seluruh proses pembelajaran di madrasah dimasa berikutnya.
Pembukaan Matsama ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon sebagai simbolik menjadi siswa baru di madrasah dan melepas sebagai siswa SMP dan MTs.
Dalam sambutan apel pembukaan Matsama, Agung Drajatmono, M.Pd mengucapkan selamat datang kepada siswa baru di MAN 1 Ponorogo sebagai madrasah aliyah plus ketrampilan.
Disampaikan Agung bahwa tujuan diadakannya Matsama pertama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa siswi baru MAN 1 Ponorogo.
" Karena siswa siswi baru dari berbagai macam ada yang dari MTs, SMP. Nah ini untuk menyatukan satu visi misi,”ujar Agung.
Yang kedua untuk pengenalan madrasah bagi mereka merupakan tempat yang baru.
“Memberikan wawasan program program baru kepada mereka tentang Madrasah Aliyah Plus Ketrampilan,”tambahnya.
Selain itu Agung juga menyampaikan pesan kepada peserta Matsama bahwasannya sebagai siswa baru akan menghadapi suasana baru, lingkungan baru, teman baru, guru baru, dan baru dalam proses pembelajaran, baru dalam program pembelajarannya, semuanya hal yang baru, pengenalan madrasah juga baru.
“Oleh karena kalian harus mengikuti Matsama dengan sebaik baiknya mulai pembukaan sampai penutupan Matsama,”pesan Agung.
Di tempat yang sama, ketua panitia Matsama Ririn Hariwahyuni Ekawati,S.Pd, M.E.Sy menjelaskan pembukaan Matsama siswa siswi MAN 1 Ponorogo tahun pembelajaran 2024/2025 dilaksanakan hari Senin 15 Juli 2024.
“Untuk pembukaan Matsama langsung terhubung dengan pembukaan Matsama oleh Plt Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur,”kata Ririn.
Di hari pertama ini, kata Ririn, sebanyak 288 siswa siswi baru yang terbagi menjadi 8 kelas akan mengikuti materi moderasi beragama, profil madrasah dan selama 5 hari mengikuti Matsama.
“Dengan Martsama ini diharapkan siswa bisa mengenal MAN 1 Ponorogo baik program, kegiatan pembelajaran, ekstra. Dengan demikian MAN 1 Ponorogo bisa memberikan wadah kepada siswa siswi baru untuk menggali potensi dirinya yang merupakan bekal kelak mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi,”tutur Ririn yang juga Waka Kesiswaan.
Tetapi, jelas Ririn, bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi mereka akan mendapatkan ketrampilan. Karena MAN 1 Ponorogo memiliki 6 program ketrampilan yaitu RPL, animasi, multi media, design grafis, tata boga dan tata busana.
Istimewanya lagi MAN 1 Ponorogo merupakan project pilot pelaksanaan kurikulum merdeka di lingkungan Kementerian Agama RI.
Tak hanya itu MAN 1 Ponorogo merupakan madrasah atau MA Plus ketrampilan dan ini tentunya sangat eksis di lingkungan kementerian agama RI karena prestasi yang moncer.
“Selama 5 hari siswa baru akan diberi materi. Hari pertama sampai hari ketiga adalah materi umum. Hari ke empat adalah ajang penampilan bakat minat siswa dan hari kelimanya adalah jalan sehat ataupun bersih lingkungan,”pungkasnya.
Sementara ketua OSIM MAN 1 Nur Ihsan Aprian Santoso mengatakan kegiatan Matsama ini dihandel oleh pengurus OSIS yang berjumlah 40 orang.
Nur Ihsan menyebut, untuk materi pertama hari ini perkenalan dengan pengurus OSIM dilanjutkan materi dari bapak ibu guru.
Menurut Nur Ihsan, ada yang unik dari Matsama yaitu rencana pembuatan Twibon dan video perkenalan yang mendapat antusias luar biasa dari peserta Matsama.
“Semoga hasilnya sangat lucu dan menarik di pembuatan video perkenalan. Hal ini sangat membantu para siswa yang mempunyai bakat di bidang ketrampilan Multi Media,”pungkasnya.
Editor : Ida Djumila