Ponorogo - beritaplus.id | Jajaran direksi dan dewan pengawas BPJS Kesehatan meluncurkan proyek percontohan program Pesiar yakni Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi guna memastikan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap layanan kesehatan di Kabupaten Ponorogo.
“Kegiatan Pesiar ini salah satu program yang menjadi kegiatan utama kita di BPJS Kesehatan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se Indonesia,”kata Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Dr.Ir.Edwin Aristiawan.MM,CPMA,CCGO,QRGP,CCCO saat peluncuran Pesiar di kantor desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, kegiatan Pesiar ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta JKN berbasis capaian Universal Health Coverage (UHC) dengan capaian hingga 98 persen dari total penduduk, sesuai dengan target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024.
Masih menurut Edwin, jaminan kesehatan ini memiliki peran yang sangat penting pada saat sakit tetapi sesungguhnya melindungi kita.
“Ada tiga tujuan utama dari JKN yakni membuka akses layanan kesehatan dimana orang dulunya berat berobat karena terkendala biaya kini bisa lebih terbuka dan bisa berobat, yang kedua memilik kualitas layanan, dan yang ketiga protectabilitas mencegah orang jatuh miskin ketika menderita penyakit,”sebutnya.
Edwin menegaskan, pentingnya program Pesiar untuk tercapainya pembangunan berkelanjutan pada desa desa sehat sejahtera di Indonesia, meningkatkan validalitas data kependudukan dan data DTKS, serta tercapainya penduduk desa 100 persen terlindungi Program JKN.
“Negara hadir melalui JKN dan yang paling penting adalah gotong royong meliputi cara mencari peserta, membayar, yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua, yang mampu membantu yang kurang mampu.
Di tempat yang sama, Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan apresiasi desa Serangan terpilih menjadi lokus sebagai desa program Pesiar.
“Terima kasih atas pro aktifnya BPJS Kesehatan yang membantu kami menciptakan berkolaborasi yang luar biasa. Mudah mudahan ada langkah yang konkrit setelah Pesiar ini dilaunching, sehingga semua bisa bergerak melalui petakan, sisir, advokasi, dan registrasi dan jika ada problemnya apa, kita cari solusi bersama sama, itu prinsipnya,”paparnya.
Bupati Giri menargetkan di tahun 2025 harus 97 persen dari yang sekarang 74,95 persen. “Langkahnya tidak hanya dengan Pesiar tapi sedang petan petan di APBD manakala ada fiskal yang kuat untuk mendorong di akhir tahun ini,”jelasnya.
Ada beberapa multi problem diantaranya duitnya tidak ada, belum punya kesadaran, sudah sadar tapi belum tahu BPJS itu apa.
Menurut Bupati Giri yang paling banyak adalah yang tidak paham tentang resiko, ketika sakit baru sadar butuh itu.
”Kami siap saja karena kami melindungi dan melayani rakyat tapi agak sulit memposisikan diri ketika terjadi. Pesan terakhir sadar sehat itu penting daripada sadar sakit,’tandasnya
Kata Bupati Giri, program ini memberikan peningkatan terhadap jumlah kepesertaan JKN dan cakupannya sudah 99,71 persen.
“Kita berharap sinergi yang diibangun dengan BPJS Kesehatan semakin meningkatkan jumlah kepesertaan JKN. Meski terdapat beberapa kendala, harapannya kolaborasi yang dibentuk ini bisa memberikan kemudahan bagi peserta untuk mengakses pelayanan hingga informasi terkait program JKN,”pungkasnya.
Launching program Pesiar ini dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, asisten Deputi Bidang KML BPJS wilayah Jawa Timur dr. Ario Pambudi, Kepala Cabang BPJS KC Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari kepala kantor BPJS Kesehatan Ponorogo, Elli Yuliani, kepala OPD Kabupaten Ponorogo.
Editor : Ida Djumila