Ponorogo - beritaplus.id | Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli Dinas Sosial P3A Ponorogo menggelar Festival Hari Anak Nasional bertempat Taman Hayati Wengker Sabtu (27/7/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Anak Ponorogo (PAP) dibawah naungan Dinas Sosial menggelar festival HAN 2024 terdiri dari 3 kategori festival mewarnai, out bond, short video.
Ketua panitia festival HAN Ponorogo yang disampaikan Nadita Putri Rahayu melaporkan, festival HAN 2024 diikuti oleh siswa siswi SD,MI dan SMP yang terdiri dari festival mewarnai 43 peserta, outbond 12 tim 60 peserta dan short video 47 peserta.
Sementara Aida Fitria Miasari, S.Pi, MP Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Ponorogo menyampaikan bahwa acara ini memberikan kesempatan kepada anak anak untuk menunjukan eksistensinya.
“Kami sebagai pengampu forum PAP memberikan ruang dan kesempatan kepada anak anak untuk berpartisipasi aktif,”kata
Aida-panggilan akrab Aida Fitria Miasari kepada beritaplus.id.
Dengan mengusung tema wujudkan solidaritas dalam merayakan kebahagiaan pada festival HAN ini pihaknya menggelar tiga macam lomba yang melibatkan anak anak sekolah SD dan SMP di Ponorogo.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Sosial, P3A Kabupaten Ponorogo Supriadi, S.Sos, M.Si menjelaskan, peringatan HAN tahun ini diinisiasi oleh Paguyuban Anak Ponorogo (PAP).
“Ini sebuah kegiatan yang luar biasa karena anak anak PAP ini dalam melaksanakan, mengorganisir sendiri, melaksanakan sendiri dan ini saya kira luar biasa kegiatannya,”ungkapnya.
Dia menyebut dari beberapa lomba yang diadakan anak anak PAP diantaranya ada lomba mewarnai, out bond dan short video.
“Ini tentunya memberikan dorongan bagaimana anak anak berkreasi, beraktifitas, berkompetisi secara sehat dan baik,”tuturnya.
Disisi lain Supriadi menyoroti permasalahan anak di Ponorogo yang menjadi trend saat ini anak anak yang akrab dengan dunia gadget.
“Kami memang cukup prihatin dengan perilaku anak anak yang cenderung lebih dekat dengan HP di jaman sekarang ini.Berdasarkan data yang ada di kami anak anak yang bermasalah kebanyakan berangkatnya dari HP. Maka dengan kegiatan ini kami berharap anak anak dapat lepas dari HP,”tandasnya.
Supriadi menandaskan, memang IT itu tergantung yang memakai. Ketika digunakan pada hal yang baik hasilnya juga baik kalau salah penggunaan juga akan tidak baik hasilnya.
“Oleh karena itu intinya bagaimana kita para orang tua baik itu guru di sekolah, lalu orang tua di rumah, dapat bisa mengawasi anak anak dalam penggunaan teknologi ini,”jelasnya..
Terkait bullying yang saat ini marak Kadinsos Supriyadi menegaskan memang tidak boleh terjadi dimanapun baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
“Kita selalu melakukan edukasi, dengan membentuk tim di Dinas Sosial P3A untuk malakukan pendampingan masuk ke sekolah dan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga untuk pencegahan bullying bahkan dengan sekolah sudah ada beberapa MoU untuk pencegahan itu,”paparnya..
Dia mengaku senang Alhamdulillah di tahun 2024 tidak ada kasus bullying yang menonjol kalau ada dirinya melihat masih wajar di anak anak itu seperti guyon.
“Kami berharap dengan kegiatan HAN ini anak anak mempunyai masa depan yang bagus, tumbuh kembang yang bagus, jiwa yang bagus, mental yang bagus. Sehingga kami selalu melakukan kegiatan yang positif, produktif sehingga masa depan bisa dipersiapkan sebaik baiknya dengan semua steakholder yang ada di Ponorogo,”pungkasnya.
Editor : Ida Djumila