Pasuruan, beritaplus.id | Lantaran kekurangan pegawai di lingkungan Kelurahan Prigen, Kecamatan Prigen. Membuat pelayanan publik terganggu. Hal itu, terjadi sejak Dani'ati 'dicopot' sebagai Lurah gegara jemarinya 'jail' membuat status di group WhatApp (WA) berujung protes.
Meskipun demikian, pelayanan publik di lingkungan Kelurahan Prigen tetap berjalan.
M'ian Kasi Pemerintahan Kelurahan Prigen menyebut, kekurangan pegawai jadi salah satu pemicu terganggunya pelayanan publik di lingkungan Kelurahan.
"Disini (Kelurahan Prigen) hanya ada beberapa staf adminitrasi saja membuat pelayanan publik jadi terganggu," kata M'ian pada beritaplus.id, Senin (30/6/2025).
Minimnya pegawai di lingkungan Kelurahan Prigen, membuat dia berkerja serabutan. Mulai membersihkan kantor sampai pelayanan. Ia mengaku, sudah menyampaikan persoalan ini ke pihak Kecamatan tapi belum direspon.
"Kita sudah sampaikan persoalan pegawai ke pihak kecamatan namun belum ada jawaban," tandasnya.
Ia berharap, Pemkab Pasuruan melalui dinas terkait segera menyelesaikan persoalan tersebut. Karena berdampak pada pelayanan publik.
Sementara itu, Plt Camat Prigen, Akhmad Budiono membenarkan adanya kekurangan pegawai di lingkungan Kelurahan Prigen. Namun, pihaknya memastikan pelayanan publik tidak ada terganggu.
Mantan Sekcam Purwosari mengakui di Kecamatan sendiri mengalami hal serupa yakni kekurangan pegawai. "Ada beberapa posisi di kecamatan yang sampai saat ini kosong," ungkapnya.
Pihak Kecamatan Prigen sudah menyampaikan persoalan kekurangan pegawai ke Pemkab Pasuruan. Ia pun berencana akan melakukan penggeseran pegawai di lingkungan kecamatan atau kelurahan. " Rencana kita melakukan penggeseran pegawai untuk membantu pelayanan di Kelurahan Prigen," imbuhnya.
Ia juga tekankan kepada seluruh pegawai baik dilingkungan kecamatan, pemerintah desa (Pemdes) dan kelurahan untuk memaksimalkan pelayanan publik. Terkait, Dani'ati Lurah Prigen, sambungnya, masih dalam pembinaan. "Masalah Bu Lurah masih dalam pembinaan dan pengawasan kita. Makanya tetap di sini (Kecamatan Prigen)," pungkasnya. (dik)
Editor : Ida Djumila