PAD Diskopindag Sampang 2025 Tembus Rp3,8 Miliar, Ketegasan Pengelolaan Pasar Jadi Kunci
SAMPANG, Beritaplus.id – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp3.829.424.021,44 atau 63,51 persen dari target anggaran sebesar Rp6.030.000.000,00.
Capaian tersebut berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Diskopindag Kabupaten Sampang periode 1 Januari hingga 30 Desember 2025. Kontribusi PAD terbesar masih bersumber dari Retribusi Daerah, khususnya retribusi pelayanan pasar Rabu,(31/12/2025)
Pada sektor Retribusi Daerah, Diskopindag menargetkan pendapatan sebesar Rp 6.000.000.000,00, dengan realisasi mencapai Rp 3.780.671.000,00 atau 63,01 persen. Sementara pada pos Lain-lain PAD yang Sah, realisasi justru melampaui target. Dari target Rp 30.000.000,00, pendapatan yang masuk mencapai Rp 48.753.021,44 atau 62,51 persen, yang berasal dari hasil pengelolaan dana bergulir.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi PAD Diskopindag pada Tahun Anggaran 2024 tercatat sebesar Rp 3.332.813.027,67. Dengan demikian, terdapat peningkatan pendapatan pada tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskopindag Kabupaten Sampang Zaiful Muqoddas menjelaskan, peningkatan PAD tersebut tidak lepas dari langkah tegas yang diterapkan dalam kurun waktu sekitar satu setengah bulan terakhir, khususnya dalam pengelolaan pasar.
“Salah satu faktor utama adalah penegakan disiplin terhadap kepala pasar. Kami melakukan evaluasi ketat dan tidak segan mengganti kepala pasar yang tidak mampu mencapai target minimal 60 persen,” ujarnya.
Selain evaluasi rutin mingguan, Diskopindag juga menindak kepala pasar yang tidak menunjukkan peningkatan persentase retribusi sama sekali. Langkah tegas juga diberlakukan kepada para pedagang.
“Kami memberikan peringatan tertulis kepada pedagang yang tidak memenuhi kewajiban retribusi. Jika tetap membandel, kios atau los disegel bahkan ditutup,” tegasnya.
Sebagai bentuk motivasi, Diskopindag juga memberikan penghargaan (award) kepada pasar yang mampu mencapai realisasi PAD 100 persen.
Terkait belum tercapainya target PAD tahun 2025, Plt Kepala Diskopindag mengungkapkan bahwa target yang digunakan masih mengacu pada perhitungan lama, yakni saat pengelolaan parkir pasar masih berada di bawah kewenangan Diskopindag.
“Berdasarkan perhitungan terbaru, potensi riil PAD pasar meskipun lunas 100 persen hanya sekitar Rp 4,7 miliar. Sementara target lama masih berada di angka Rp 6 miliar,” jelasnya.
Untuk Tahun Anggaran 2026, Diskopindag telah menyiapkan sejumlah strategi peningkatan PAD. Meski target tetap dipatok sebesar Rp6 miliar, potensi pemasukan akan digenjot melalui penarikan retribusi PKL dan UMKM di kawasan Alun-alun, GOR, dan Monumen, serta penyesuaian tarif kios dan los dengan kenaikan sekitar 10 hingga 20 persen.
“Kami juga akan menutup kios dan los yang menunggak retribusi dan membukanya kembali bagi pedagang yang bersedia membayar di awal. Selain itu, kepala pasar akan dikenai sanksi tegas jika tidak ada peningkatan pemasukan dalam evaluasi bulanan,” tambahnya.
Adapun pasar-pasar dengan potensi PAD terbesar di Kabupaten Sampang antara lain Pasar Srimangunan, Pasar Kota, Pasar Lebak, Pasar Aengsareh, dan Pasar Tambelangan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Diskopindag Kabupaten Sampang optimistis realisasi PAD sektor pasar pada tahun 2026 dapat meningkat signifikan dan memberikan kontribusi maksimal bagi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sampang,"(fen)
Editor : Redaksi