Pasuruan, beritaplus.id | Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan bersama OPD terkait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke dua pabrik sekaligus yakni PT MAS dan PT Cargill, Senin (28/10/2024). Dari hasil sidak tersebut, Komisi membidangi pembangunan dan lingkungan ini menemukan sejumlah fakta yang menarik.
"Saat sidak di PT Cargill kita berhasil menemukan beberapa temuan. Mulai dari bau sampai sisa pengelolahan limbah," ungkap Yusuf Daniel, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Ketua GP3H : Sesuai Regulasi, Tapi Tak Beretika dalam Berpolitik
Hasil temuan itu, nantinya akan kita teliti dengan menggunakan alat standar dan sumber daya yang ada agar permasalahan ini ada solusinya. "Bagaimana kepentingan masyarakat bisa terakomodir. Khusus bagi masyarakat yang rumahnya dekat lokasi pabrik tidak terdampak limbahnya. Dan juga perusahaan bisa tetap bisa beroperasi," ucapnya.
Menurutnya, pasuruan memang butuh investasi, butuh investor. Tapi, investasi yang tidak mencemari lingkungan dan membuat masyarakat tidak nyaman. Maka, dewan sebagai kepanjangan tangan masyarakat harus mencarikan jalan keluar.
Politisi senior PKB ini mengaku, kedatangannya bersama tim bukan untuk berdebat tapi mencari solusi. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil pihak perusahaan ke kantor dewan, bersama dinas terkait dan warga.
"DPRD siap mendampingi dan mengurai benang kusut persoalan ini. Saya mengajak semua pihak untuk menyelesaikan persoalan ini bersama-sama agar tidak ada yang dirugikan," terangnya.
Baca juga: Perombakan AKD DPRD Kabupaten Pasuruan. Fraksi Golkar Pastikan Gugat
Sebelumnya, warga mengeluhkan suara bising, bau yang muncul. Dan sesuai laporan warga, bau yang muncul itu bukan hanya bau jagung, tapi juga limbah dan termasuk air yang diduga tercemar. Selain itu, dampak pencemaran lingkungan yang diduga B3 berasal dari Fly Ash yang keluar dari cerobong asap perusahaan mengancam kesehatan masyarakat dekat lokasi pabrik.
Khusnul Khotimah, perwakilan DLH Kabupaten Pasuruan yang menangani pengaduan mengatakan, pihaknya telah mendatangkan tim dan menerjunkan alat untuk melakukan pengujian kualitas udara. Ia menyebut, alat itu dipasang di titik terdekat perusahaan dengan rumah masyarakat.
"Alat kami sudah pasang disana selama 24 jam. Saat ini, kami masih menunggu karena sample itu masih dalam proses pengujian di laboratorium. Yang diukur adalah kebisingan dan debu," paparnya.
Baca juga: Menunjang Kinerja Anggota Dewan. Pemkab Pasuruan Alokasikan Anggaran MCU Rp 125 juta
Sementara itu, Gilang, Humas PT Cargill menyambut baik upaya yang dilakukan Komisi III hari ini. Dia mengatakan, pihaknya, siap terbuka menanggapi laporan atau aduan. Ia tegaskan, PT Cargill akan kooperatif, dan terbuka dengan hal apapun yang dibutuhkan.
"Prinsipnya, ada beberapa OPD yang sudah melakukan investigasi terkait aduan warga, seperti DLH terkait pencemaran dan DPMPTSP terkait perizinan. Kami ikuti alurnya saja, dan kami hormati prosesnya. Yang jelas kami lengkap semua," pungkasnya.
Editor : Ida Djumila