Ponorogo-beritaplus.id | Meriah, semarak dan ramai nya pameran karya SMPN 1 Ponorogo dalam menyambut orang tua wali murid mengambil rapot semester tahun 2022, Kamis (22/12/2022).
Berada di halaman sebelah utara sekolah,siswa siswi kelas 7 memajang, memamerkan berbagai produk olahan hasil karya sendiri mulai dari Mading hingga Ketapang yang dilengkapi dengan berbagai macam camilan makanan yang dibuat oleh wali murid dan murid sendiri.
Koordinator project P5 Crysna Rhany Ningrum menjelaskan, show case Zapo ini adalah salah satu program dari SMP Negeri 1 Ponorogo untuk memamerkan karya anak.
“Dimana karya ini dasarnya adalah P5 Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Anak anak melaksanakan 2 projek ada poles mading pojok literasi majalah dinding, dan ketapang ketahanan pangan,”tuturnya.
Menurut Ningrum, poles mading pasca pandemi anak anak mengalami motivasi belajar yang menurun. Bagaimana anak anak bisa berkreasi, mandiri, bergotong royong dengan temannya, sehingga terkemas dalam projec poles mading menggali potensi dalam bidang literasi, puisi, cerpen, dan buat poster.
Selanjutnya untuk ketapang anak anak sangat rentan dengan zat zat kimia, anak anak diajak bagaimana caranya menciptakan ketahanan pangan keluarga.
Diajarkan mulai menanam secara organik, membuat pestisida nabati, pupuk organik cair. Dengan demikian sedikit demi sedikit terbebas dari zat kimia.
“Kami berharap, melalui P5 ini menjadi anak anak yang memiliki peduli dengan alam, kemandirian, kerjasama yang tinggi, gotong royong, bernalar kritis, bisa bersaing dengan orang lain dalam mencapai tujuan, kreasi, kreatif, cerdas dalam bersikap,”ucapnya.
Show case Zapo ini menjadi atensi Kepala Bidang SMP Kantor Dinas Pendidikan Ponorogo Siswanto, M.Pd.
Melihat dari dekat stand pameran kelas 7H sampai 7 A didampingi kepala sekolah SMPN 1 Imam Mujahid. Siswanto memberikan apresiasi yang sangat luar biasa.
“Luar biasa bahwa setelah akhir semester ini anak anak oleh pak kepala sekolah Pak Imam Mujahid bekerja sama dengan seluruh guru, steakholder serta anak-anak dan orang tua telah melaksanakan show case atau panen karya dari projek penguatan profil pelajar Pancasila.”ucapnya.
Siswanto menegaskan, sebetulnya yang namanya P5 ini bukan produk yang diutamakan tetapi yang paling utama adalah bagaimana dengan pameran atau show case ini menumbuhkan karakter-karakter dari kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Siswanto mencontohkan untuk membentuk mading tentu harus didahului dengan berdiskusi menentukan tema, apa yang mau dipasang, apa yang mau ditampilkan hal tersebut membutuhkan diskusi dan gotong royong, butuh kekompakan, butuh kolaborasi, kemudian menyatukan ide dan sebagainya. Dan itu yang paling penting kegiatan show case.
“Intinya dengan show case itu saya yakin pasti nanti karakter-karakter profil pelajar Pancasila itu akan segera terwujud dan terbentuk di SMP 1 Ponorogo,”tandasnya.
Sementara Yesa Dwi Citra Pratiwi kelas 7 H mengaku sangat senang dan terharu. “Saya sangat senang sekali untuk penyambutan wali murid mengambil rapor kelas 7 mengadakan pameran karya berupa mading dan ketapang,”ungkapnya.
Menurut Yesa panen karya ini sebagai pengalaman pertama kali. “Dengan berkarya membuat jenang garut dan minuman olahan lidah buaya Yesa berharap dapat membangun kerja sama antar kelas sehingga membuat kita lebih solid dalam berkarya, berinovasi dan berkreasi.
Hal senada disampaikan Imam Mujahid kepala sekolah SMPN 1 Ponorogo, mengucapkan terima kasih kepada siswa siswi kelas 7 yang telah menggelar show case menyambut bapak ibu wali murid mengambil rapot dan juga sebagai implementasi K5.
“Tetap semangat anak anak ku SMP Zapo Ponorogo, terus berkarya mencapai asa dan cita,”pungkasnya.(aw)
Editor : Redaksi