DAMPAK COVID 19

Dampak Pandemi, Pengelola Pemandian Air Panas Mengeluh Sepi Pengunjung

beritaplus.id
Suprapto Pengelola Pemandian air panas yang Dukuh Pucuk, Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Ponorogo

Ponorogo - beritaplus id. | Setelah di berlakukannya sistem lock down oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo. Wilayah tempat wisata Telaga Ngebel kini terlihat menjadi sepi pengunjung, 

Hal ini sangat dikeluhkan oleh para pengusaha serta pedagang di wilayah area wisata tersebut.

Mereka merasa kebijakan pemerintah dengan menutup tempat wisata Ngebel itu kurang efisien, lantaran dengan di berlakukan penutupan tempat tersebut pendapatan para pedagang menjadi tidak ada,

sedangkan setiap hari mereka menggantungkan nasib dengan mencari nafkah di tempat wisata tersebut dengan berdagang.

IMG-20210629-WA0099

Seperti yang di ungkapkan oleh Suprapto, Pengelola Pemandian air panas yang berada di Dukuh Pucuk, Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo ini, dirinya merasa atas kebijakan dari pemerintah dengan menutup area wisata ini kurang efektif, karena dengan menutup tempat wisata Ngebel ini bisa menyebabkan penghasilan para pelaku usaha di tempat tersebut menjadi merugi, padahal disitu pelaku usaha juga harus memikirkan gaji pekerja dan menghidupi keluarga sendiri.

"Saya rasa kebijakan dari pemerintah dengan menutup area wisata ini kurang tepat, karena harusnya pemerintah juga harus bisa memberikan solusi bukan terus melakukan tindakan sepihak. Seperti pemandian air panas ini, dengan adanya penutupan penghasilan kita jadi hilang sedangkan kita harus memikirkan gaji karyawan serta menghidupi keluarga, bagaimana kita bisa menghidupi keluarga dan gaji karyawan kalo pemasukan tidak ada." terangnya.

Menurut Suprapto, pemandian air panas yang dia kelola ini adalah air panas yang memiliki kandungan belerang, kalau pemerintah tahu air panas yang mengandung belerang itu bisa digunakan untuk membunuh bakteri atau virus harusnya pemerintah bisa tidak mengambil keputusan tersebut.

"Menurut keterangan dari seorang Dokter yang berasal dari Nganjuk dulu, waktu berkunjung ketempat ini pada 3 bulan lalu, yang menyampaikan bahwa air panas belerang ini bisa membunuh virus Corona. Jadi kami minta perhatian pemerintah, kalau bisa memikirkan kembali keputusan itu, ya paling tidak mengurangi kapasitas pengunjung gitu kan cukup bukannya malah menutup." Pungkasnya.( Mrt ).

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru