International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Internasional bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia serta sejumlah perwakilan lembaga dan pihak masyarakat dalam Workshop Champion Imunisasi Nasional di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Acara yang didukung oleh Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) ini dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: PB IDI Berikan Penghargaan untuk Dr Helmiyadi SpOT yang Meninggal Dunia
Workshop Champion Imunisasi Nasional ini mengumpulkan para pemangku kepentingan, para ahli, dan advokat dari seluruh wilayah Indonesia dalam bidang imunisasi untuk mengatasi tantangan-tantangan krusial dan memperkuat upaya menuju pencapaian cakupan vaksinasi yang lebih tinggi di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Naveen Thacker, Presiden International Pediatric Association (IPA) menyampaikan bahwa Workshop Champion Imunisasi Nasional ini berfungsi sebagai platform untuk pertukaran wawasan, berbagi praktik terbaik, dan memperkuat kolaborasi dalam mengatasi keengganan terhadap vaksin dan disinformasi, serta mengajarkan pada para peserta keterampilan komunikasi antarpribadi terkait isu imunisasi.
Salah satu jenis vaksin yang didiskusikan dalam workshop ini adalah HPV. Pengenalan Imunisasi HPV telah dilakukan pada sistem kesehatan yang ada dan telah mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk perbaikan. Meskipun hasil validasi data menunjukkan bahwa survei cakupan Imunisasi HPV2 tinggi (lebih dari 90 persen), namun jumlahnya tidak merata di seluruh provinsi di Indonesia dan keengganan terhadap vaksin HPV tetap menjadi tantangan.
“Studi vaksin HPV menemukan bahwa tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Selain itu, vaksinasi HPV menawarkan strategi yang hemat biaya untuk mencegah kematian dan morbiditas yang dapat disebabkan oleh HPV,” kata Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Kepala Satuan Tugas Imunisasi IDAI.
Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.), Direktur Eksekutif IPA menegaskan, “keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk organisasi profesional sangat penting untuk memastikan keberhasilan dalam sosialisasi vaksin HPV untuk mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.”
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam sambutannya mengingatkan bahwa dengan fokus pada penyelesaian kesenjangan yang ada dalam cakupan vaksinasi, peserta terlibat dalam diskusi yang intens dan sesi perencanaan strategis yang bertujuan untuk merumuskan solusi yang dapat dilaksanakan dalam sosialisasi imunisasi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Indonesia merupakan negara kedua setelah Nigeria yang mengadakan Workshop Champion Imunisasi Nasional dengan hasil perumusan rencana aksi komprehensif, yang menguraikan strategi dan inisiatif yang ditargetkan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh negeri.
Program ini direncanakan berlangsung selama 2 tahun dengan tujuan agar para champions nasional akan menciptakan lebih banyak jaringan informasi untuk advokasi vaksinasi di wilayah dan lembaga mereka masing-masing, dengan pengawasan dari IPA dan IDAI dengan komitmen untuk memajukan upaya imunisasi, penerimaan vaksin, dan melindungi kesehatan serta kualitas generasi masa depan. (Ins)
Editor : Ida Djumila