Transtoto Memilih Kembali Ke Jalur Profesional Membangun Hutan

beritaplus.id
Dr. Transtoto Handadhari

Jogjakarta - beritaplus.id | Rimbawan senior Dr. Transtoto Handadhari yang dikenal gigih memelopori dan mendorong rekan-rekannya berpolitik praktis (2022) akhirnya memilih menjalani jalur profesional membangun hutan setelah gagal menjadi Caleg DPR-RI tahun 2024 ini.

Mantan orang nomor satu di Perum Perhutani (2005-2008) itu kini kembali menekuni berbagai Yayasan Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta sibuk "mencangkul" untuk mencari penghidupan keluarganya.

Baca juga: Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Gelar Bakti Sosial dan Lomba Mewarnai di PCC Ponorogo

Dunia politik praktis mungkin tidak sesuai untuknya meskipun menurutnya merupakan jalan terbaik dan paling efektif menjaga, memperbaiki serta melestarikan hutan dan ekosistem.

"Rimbawan yang memahami nilai strategis hutan sebagai inti lingkungan hidup sebaiknya berpolitik. Tapi berpolitik yang baik, yang mengedepankan kebenaran dan dilaklukan tanpa kecurangan (no cheating). Hal tersebut tidak mudah dilakukan, bahkan sangat sering bertentangan dengan perilaku berpolitik di negeri ini." ujar peraih Award Pejabat Negara yang Bebas Korupsi dan Anti KKN di Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia Desember tahun 2007 lalu.

"Kompetisi berpolitik kekuasaan yang saya alami memang menyakitkan. Dan peran saya mungkin tidak dibutuhkan, disamping secara finansial saya sangat tidak mampu, namun satu sen-pun saya tidak dibantu. Peran penting konservasi hutan ternyata direndahkan. Hanya uang yang dihargai dan dibutuhkan, juga kecurangan, kelicikan yang umumnya dihalalkan", sambungnya sambil tersenyum sedih.

Saat ini Transtoto kembali sibuk membangkitkan kembali Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) bersama Prof. Dr. Emil Salim, dan berbagai lembaga lainnya dan ormas bersama tokoh peminat "hijau" lainnya.

"Saya sedang membangun Program Bela Negara untuk ketahanan enerji dan ketahanan pangan yang berwawasan lingkungan di Papua seluas 1 juta ha sampai mencapai 11 juta hektare bersama Yohanis Enggi dan Dicky Yenusi. Diperluas di daerah NTT bersama Umbu Jowa, Edward Umbubotu dan Dr. Gerson Njurumana. Semua kegiatan itu dikerjakan oleh sebagian terbesar anggota ormas kami GNI-BERBANGSA yang melibatkan di lapangan sekitar 3-5 juta orang bahkan pada 5 tahun kedepan bisa lebih", jelasnya.

Baca juga: Konsolidasi Konsorsium Pendamping KTH dan LMDH se-Jawa Timur Bahas Isu Pupuk dan Peningkatan Keterampilan Petani Hutan

"Program pembangunan hutan dan kemakmuran masyarakat kami prioritaskan di Papua dan NTT (antara lain di Sumba) serta daerah gersang hutan lainnya di Jawa untuk kesejahteraan dan kemakmuran

Masyarakat menyayangkan, dunia politik kehilangan orang yang dikenal disiplin, tangguh dan bisa diandalkan, yang mumpuni di bidang kehutanan dan ekosistem yang sangat dibutuhkan dalam mengawal kelestarian hutan.

Dr.Transtoto Handadhari, lulusan UGM Yogyakarta dan University of Wisconsin at Madison AS, memang dikenal sebagai pakar ilmu kehutanan dan lingkungan serta praktisi yang sudah malang melintang di dunia kehutanan.

Baca juga: Sambel Ijo Raja Basa Ponorogo Gelar Tasyakuran Pelantikan Presiden Prabowo-Gibran

Sebagai aparat sipil negara (ASN) hampir semua jabatan pernah dilaluinya. Priyayi Yogya yang mengawali kariernya di Madura itu dikenal sebagai seorang yang memiliki interitas tinggi, jujur, pintar dan pemberani.

Setelah kenyang berkarir baik di lapangan sampai di pusat, di dalam dan luar negeri, Transtoto yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum BALITBANG DPP Partai Golkar (2006), gagal lolos sebagai anggota DPR-RI dalam Pemilu 2024 melalui Partai PERINDO.

Transtoto, penulis yang kritis, akhirnya meneruskan dedikasinya untuk memuliakan hutan sambil mencari penghidupan di jalur sosial.
(*)

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru