Petilasan Pangeran Benowo Putra Jaka Tingkir

beritaplus.id
Mbah Samud, penjaga petilasan Pangeran Benowo

Surabaya-beritaplus.id | Tak banyak yang tahu bahwa ternyata 'Benowo' selain nama daerah di salah satu wilayah Surabaya Barat juga salah satu nama Tokoh Pahlawan dan salah seorang waliyullah yang ada di Surabaya.

Apabila Anda berkunjung ke petilasan wali Syekh Abdul Halim di area Pemakaman Benowo Krajan, Surabaya, Anda akan mengetahui bahwa nama lain dari Syekh Abdul Halim adalah Mbah Tosari Pangeran Benowo.

Mbah Samud, penjaga petilasan bertutur Pangeran Benowo merupakan salah satu murid Kanjeng Sunan Kalijaga selain Sunan Geseng.

Syekh Abdul Halim atau Pangeran Benowo merupakan putra semata wayang dari Sultan Hadi Wijaya atau yang lebih dikenal dengan nama Jaka Tingkir.

Jaka Tingkir adalah raja pertama dari Kerajaan Pajang. Sejak kecil, Pangeran Benowo juga bersaudara dengan Sutawijaya, anak angkat Jaka Tingkir yang dikenal sebagai pendiri Kerajaan Mataram.

Suatu hari, Pangeran Benowo mendapat amanat dari Jaka Tingkir untuk menyelidiki kesetiaan Sutawijaya terhadap Kerajaan Pajang.

Tugas itu pun dilaksanakan Pangeran Benowo bersama Arya Pamalad kakak iparnya yang menjadi Adipati Tuban.

Sayangnya, kedatangan mereka justru membawa duka dan kembali ke Pajang lantaran seorang prajurit Tuban secara tidak sengaja dibunuh oleh putra sulung Sutawijaya yang bernama Raden Rangga.

Sesampai di Pajang, Arya Pamalad pun melaporkan keburukan Sutawijaya, bahwa Mataram berniat memberontak terhadap Pajang, dan ada prajurit yang terbunuh.

Sementara itu, Pangeran Benowo mengatakan kalau terbunuhnya prajurit Tuban karena ulahnya sendiri.

Ucapan Arya Pamalad pun terbukti. Pada tahun 1582, Sutawijaya memerangi Kerajaan Pajang dan berakhir dengan kematian Jaka Tingkir.

Pangeran Benowo yang seharusnya naik takhta disingkirkan oleh kakak iparnya, yaitu Arya Pangiri, Adipati Demak.

Pangeran Benowo kemudian menjadi Adipati Jipang Panolan. Pada tahun 1586, Pangeran Benowo bersekutu dengan Sutawijaya untuk menurunkan Arya Pangiri dari tahta, karena kakak iparnya itu dianggap kurang adil dalam memerintah.

Setelah Pangeran Benowo dan Sutawijaya bersatu, pasukan Mataram yang dipimpin Sutawijaya dan pasukan Jipang Panolan yang dipimpin Pangeran Benowo berhasil mengalahkan Arya Pangiri.

Arya Pangiri pun dipulangkan ke Demak dan Pangeran Benowo menawarkan tahta Kerajaan Pajang pada Sutawijaya.

Namun, Sutawijaya menolaknya. Sutawijaya hanya meminta beberapa pusaka Pajang untuk dirawat di Mataram.

Sejak itu, Pangeran Benowo naik tahta menjadi raja baru di Pajang dengan gelar Prabuwijaya.

Kisah tentang Pangeran Benowo yang dikenal setia ini ternyata populer di penjuru Indonesia.

Terbukti, petilasan Pangeran Benowo selalu dikunjungi warga sekitar maupun luar pulau Jawa.

"Sering banget ada orang ke sini (petilasan). Bahkan dari luar Jawa seperti Batam, Bengkulu, Sulawesi, Banyuwangi datang ke sini untuk ziarah," tutur Mbah Samud yang telah puluhan tahun menjaga petilasan tersebut.

Berdasarkan keterangan Mbah Samud, mantan Presiden RI K.H Abdurahman Wahid atau lebih akrab dipanggil Gus Dur pernah berkunjung kesini ( Makam Syekh Abdul Halim atau Pangeran Benowo ), selain Gus Dur IbuTri Rismaharini Walikota Surabaya pun pernah kesini dan masih banyak tokoh-tokoh Nasional yg pernah kesini mas tapi saya lupa namanya satu persatu ucapnya. (deni)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru