Ponorogo - beritaplus.id | Ponorogo punya gawe besar Grebeg Suro yang pembukaanya berlangsung di panggung utama alun alun Ponorogo Kamis (27/6/2024) malam.
Luar biasanya lagi momen yang digelar tiap tahun pemda Ponorogo ini mendapat sambutan luar biasa penonton.
Baca juga: Tabrak PP Nomer 12 Tahun 2018. Empat Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Terancam Digugat
Terbukti pada pembukaan malam Jum’at itu penonton membludak walaupun hujan rintik.
Antusias peserta sangat tinggi.Sebanyak 37 peserta di festival reog nasional dari Ponorogo ada 18 grup reog dan 19 grup reog luar daerah termasuk
luar pulau jawa.
Tingginya antusias peserta menandakan upaya keras Pemda dalam melestarikan reog sebagai budaya adiluhung peninggalan leluhur serta menjadikan warisan budaya tak benda di United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Judha Slamet Sarwo Edi Kepala Disbudparpora Ponorogo mengatakan di ajang festival reog nasional tahun ini ada 8 hingga 9 peserta akan tampil tiap malam.
Masih menurut Judha, selain FNRP juga digelar Festival Reog Remaja (FRR) yang diikuti pelajar setingkat SMP dimulai tanggal 28 Juni hingga 1 Juli yang mana setiap malamnya akan tampul 5 – 6 penampilan reog naik panggung utama.
Baca juga: Satreskoba Polres Pasuruan Tangkap Remaja Asal Pandaan Bawah Paket Sabu 2 Kg
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutan di pembukaan Grebeg Suro menandaskan jika Grebeg Suro adalah perpaduan dari warisan leluhur yang dipadukan dengan masa kini.
“Grebeg Suro adalah serangkai orchestra mengalir dengan indah perpaduan dari masa lalu dengan masa kini,”tuturnya.
Bupati menambahlkan, bahwa Reog Ponorogo sudah menjadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda Unesco.
Baca juga: Pulang Nganter Barang Mobil Box Terbakar Hebat
“Reog telah dinobatkan jadi ICH Unesco mudah mudahan Grebeg Suro, Festival Reog bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Ponorogo,” terangnya.
Bupati menegaskan, meskipun dalam 3 tahun kepemimpinannya belum bisa memenuhi semua harapan masyarakat, tapi dirinya tetap berusaha menjadi lebih baik untuk masyarakat Ponorogo.
“Hari ini sudah 3 tahun diamanati masyarakat, saya sadar belum bisa memenuhi harapan semua masyarakat Ponorogo,”pungkasnya.
Editor : Ida Djumila