Perekonomian Kota Madiun mulai Menggeliat lagi

beritaplus.id
Pedagang Bundaran Taman Madiun

Madiun - beritaplus.id | Pedagang kaki lima kota Madiun akhirnya boleh sedikit bernafas lega. Sesuai dengan hasil evaluasi Pemerintah Kota Madiun tentang penangganan wabah pandemi COVID 19 yang berdampak pada aktivitas berjualan di Kota Madiun.

Peritahukan kembali bahwa pedagang kaki lima (PKL) di Kota Madiun diperbolhkan kembalu melakukan aktifitas berjualan , dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Aktivitas berjualan pagi sampai pukul 10.00 WIB.

2. Aktivitas berjualan sore hari mulai pukul 18.00 WIB s/d 21.00 WIB.

3. Selama aktivitas jualan tidak boleh menyediakan meja dan kursi di tempat berjualan.

4. Menyediakan cuci tangan . Dengan diperbolehkan berjualan kembali disambut hangat oleh para pedagang.

"Alhamdulillah, akhirnya bisa berjualan lagi" kata Pak Trimo Penjual soto ayam di alun alun Madiun.

Walaupun ada batasan batasan tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk berdagang karena memang itu mata pencahariannya tiap hari.

Sejak adanya wabah corana di Indonesia dan khisusnya di kota Madiun, pedagang pedagang kaki lima memang dihimbau untuk tidak berjualan karena mengakibatkan berkerumunnya orang yg berpotensi terjadinya sentuhan dan penularan virus tersebut.

Sekarang Alun alun yang kapan haru di tutup untuk para pedagang kaki lima berjualan sekarang sudah mulai ramai pedagang di pagi dan sore hari.

Dengan di buka kembali sentra kuliner di sekitar Alun-alun Madiun, membuat warga yang mau mencari makan tidak bingung lagi.

"Bisa makan soto lagi mas sekarang, kebetulan ini langganan kami" ujar Satria salah satu warga yang sedang antri untuk beli soto kesukaanya, untuk dibungkus dan dibawa pulang.

Begitu juga di Lapangan Gulun, bunderan taman dan stadion sudah benyak pedagang kaki lima yg berjualan lagi.

Sedangkan di pasar besar Madiun juga semakin bertambah ramai.

20200410_101018

Pedagang pedagang pun yg kemarin tutup sekarang sudah buka lagi dan menggelar dagangannya.

Pengunjung pasarpun juga sudah ramai terlihat berbelanja tidak seperti kemarin kemarin pasar terlihat sepi.

Pedagang sayur mayur yang kebanyakan dari daerah Dungus kabupaten Madiun dan dari Plaosan kabupaten Magetan sudah banyak terlihat lagi yg membuka lapaknya.

Memang semua kebutuhan pokok dan sayur mayur mulai merangkak naik. Tapi tidak menyurutkan para warga untuk tetap berbelanja.

" Ya gimana lagi mas, walaupun harga harga naik ya tetap harus dibeli, sudah kebutuhan pokok" ungkap Bu Warti salah satu pembeli di Pasar Besar. Sabtu, (10/04/2020).

Dalam pantaun beritaplus.id, memang semua kebutuhan pokok terutama sembako mengalami kenaikan.

Misalnya beras yang biasanya 11 ribuan sekarang naik menjadi 12 ribuan, telur dari 23 ribu naik 24- 25 ribu per kilo, gula yg biasanya 13 ribuan sekarang sudah hampir 20 ribuan per kilo, ayam potong 26 ribuan kini naik 28 ribuan per kilo, ikan lele kemarin 20 ribuan sekarang 22 ribuan per kilo, dan semuanya barang mengalami kenaikan.

" Ya mau gimana lagi, kita kulaknya juga sudah mas, ya terpaksa harga jual kita naikkan juga" kata Pak Untung penjual sembako.

" Sebentar lagi mau puasa, pasti akan naik lagi mas" tambahnya.

Ditemui terpisah Walikota H. Maidi mengatakan “Saya jamin ketersediaan bahan pokok tercukupi, tetap tenang, selalu waspada, jaga kesehatan ".

Tak jauh beda dengan pasar pasar lainnya di kota Madiun harga harga bahan pokok juga mengalami kenaikan seperti di Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Joyo, Pasar Manguharjo, Pasar Manisrejo, Pasar Puntuk dan Pasar Kawak. (Aji/Deddy)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru