Bangunan Ikonik Saudi: Tradisi dalam Desain

beritaplus.id
Bangunan Ikonik Saudi

Saudi adalah negara yang sangat menarik yang memiliki kekayaan budaya serta warisan arsitektur yang menakjubkan. Mulai dari rumah-rumah batu dengan ukiran ukiran kayu yang indah di wilayah Aseer hingga arsitektur khas Najdi di Diriyah. Desain bangunan-bangun tersebut diadaptasi dari iklim, geografi dan kearifan lokal Saudi.

Baik bangunan bersejarah maupun modern di Saudi adalah perpaduan antara keagungan masa lalu dan visi masa depan. Dari teknik dan kerajinan tradisional hingga Gedung pencakar langit yang modern serta mega proyek yang inovatif. Contohnya, Kingdom Centre Tower di Riyadh sebagai simbol modernitas yang berdampingan dengan At-Turaif di Diriyah yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO yang berusia 300 tahun.

Menara Pusat Kerajaan, Riyadh

Ibu kota Saudi menjadi rumah bagi 8 juta orang, adalah kota yang luas dan padat. Salah satu ikon kota ini adalah Menara Pusat Kerajaan atau Kingdom Centre Tower, menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia.

Dengan desain yang ramping dan megah, menara ini menjulang setinggi 300 meter dengan dinding kaca khusus untuk menahan panas. ‘Lubang’ unik di menara ini memiliki Jembatan Langit kaca yang menawarkan pemandangan kota Riyadh yang tak tertandingi dari lantai 99.

Di sayap timur menara, terdapat pusat perbelanjaan Al-Mamlaka yang telah meraih berbagai penghargaan. Menyediakan lebih dari 150 toko di tiga lantai, menampilkan merek-merek mewah seperti Louis Vuitton dan Gucci, serta department store internasional. Dilantai ketiga, Al-Mamlaka Social Dining menawarkan konsep makan bersama yang inovatif.

Four Seasons Hotel Riyadh yang berada di menara ini menawarkan pengalaman makan malam romantis dengan pemandangan kota yang menakjubkan. Di lantai 77, terdapat Masjid King Abdullah, masjid tertinggi di Saudi.

Ithra (Pusat Kebudayaan Dunia King Abdulaziz), Dhahran

Dinobatkan oleh majalah TIME pada tahun 2018 sebagai salah satu dari "100 Tempat Terbaik di Dunia untuk Dikunjungi," Ithra yang terletak di Provisi Timur Saudi adalah sebuah bangunan memukau yang harus dikunjungi. Didesain oleh firma arsitektur terkenal Snohetta dari Norwegia, Ithra berdiri sebagai simbol inovasi dengan lebih dari 350 kilometer tabung baja tahan karat yang menghiasi eksteriornya. Di Dhahran, Ithra tampil mencolok dengan lebih dari 350 kilometer tabung baja tahan karat. Desainnya yang inovatif, menyerupai 'kerikil' besar, menyatukan elemen futuristik dengan teknik tradisional, menggambarkan komitmen Saudi terhadap inovasi dan pelestarian budaya.

Dalam area seluas 80.000 meter persegi, Ithra menawarkan museum dengan lima galeri, teater, perpustakaan, bioskop, aula besar, dan Menara Ithra—semuanya terhubung melalui plaza yang luas. Dengan instalasi seni dan arsitektur uniknya, pengunjung dapat menghabiskan waktu seharian penuh untuk menjelajahi segala yang ditawarkan Ithra. Kunjungan serasa tidak lengkap tanpa mampir ke 'Paradise of Readers,' perpustakaan megah dengan koleksi lebih dari 300.000 buku dalam bahasa Inggris dan Arab, dilantai empat terdapat beberapa ruangan untuk membaca atau bekerja, serta kafe yang nyaman. Selain itu, ada galeri seni dan ‘Ideas Lab’ yang interaktif dan impresif, dimana Anda bisa mengikuti workshop, menjelajahi perpustakaan, bahan menggunakan printer 3D, dan ada ruang untuk diskusi dan berkolaborasi.

Rumah Nassif, Jeddah

Terletak di kota pesisir kosmopolitan Saudi, Rumah Nassif di Al-Balad, Jeddah, adalah kediaman bersejarah yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Dibangun antara tahun 1872 dan 1881 untuk gubernur Jeddah saat itu, Sheikh Umar Effendi al-Nassif, rumah ini terkenal dengan desain uniknya dan menghadap ke sebuah alun-alun dengan pohon neem langka, mendapat julukan "Rumah dengan Pohon". Dirancang oleh arsitek Turki, rumah ini memiliki lantai dasar yang ditinggikan dengan tempat penampungan air hujan, lukisan dinding, ukiran kayu, dan bay window yang menawan dari kayu jati Jawa. Pernah menjadi tempat tinggal utama Raja Abdul Aziz Ibn Saud, bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Saudi pada tahun 1975 dan kini diubah menjadi pusat budaya Jeddah.

Jeddah, sebagai gerbang menuju Makkah di pesisir Laut Merah, telah menjadi rumah bagi orang-orang dari berbagai latar belakang selama bertahun-tahun. Kota ini berkembang pesat dengan seni dan kreasi kulinernya, menawarkan pasar-pasar kuno yang hidup dan acara budaya yang berlangsung sepanjang tahun.

At-Turaif, Diriyah

Didirikan pada abad ke-15, At-Turaif adalah contoh menawan dari arsitektur Najdi tradisional yang terbuat dari batu bata tanah liat, dikenal dengan motif geometris dan penggunaan ruang halaman. Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO yang berusia 300 tahun, At-Turaif telah berkembang menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Saudi.

Sepanjang abad ke-18 dan awal abad ke-19, At-Turaif menjadi pusat kegiatan politik dan keagamaan yang sangat penting. Sebagai benteng dari Keluarga Saud, tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai markas pertahanan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan wilayah tersebut.

Saat ini, Diriyah telah berkembang menjadi pusat pariwisata yang ramai dikunjungi, dengan acara tahunan ‘Musim Diriyah’ yang meriah. Diriyah diharapkan dapat menarik 50 juta pengunjung pada tahun 2030. Kunjungan Anda ke Diriyah tak akan lengkap tanpa menikmati Bujairi Terrace, tempat makan yang menawarkan sajian kuliner luar biasa setiap tahunnya.

Pusat Studi dan Riset Minyak dan Energi Raja Abdullah (KAPSARC), Riyadh

Berdiri tinggi dan megah dengan lanskap gurun, KAPSARC adalah contoh menakjubkan dari kreativitas arsitektur dan desain berkelanjutan.

Dirancang oleh arsitek ternama Zaha Hadid, bangunan ini menampilkan struktur bangunan yang berbentuk sarang lebah, tidak hanya menawarkan daya tarik visual yang menawan tetapi juga berfungsi untuk mengurangi penyerapan panas matahari dan memanfaatkan angin gurun untuk menurunkan suhu ruangan. Dengan lima fasilitas utama yang saling terhubung di bawah kanopi yang luas, KAPSARC adalah contoh dari desain yang cermat dan inovatif.

The Ritz-Carlton, Riyadh

Awalnya dirancang sebagai istana kerajaan, Hotel Ritz-Carlton, Riyadh, terletak di jantung ibu kota Saudi dan menjadi simbol kemewahan dan keagungan. Dikelilingi oleh taman-taman, pohon zaitun berusia berabad-abad, dan barisan palem yang menenangkan, hotel mewah ini mencerminkan kemegahan dan kenyamanan yang luar biasa. Desain interior kamar tamunya menampilkan warna dan tekstur yang terinspirasi dari keindahan daerah tersebut. Dari suite yang luas dan spa kelas dunia hingga tempat makan yang mewah dan ruang acara yang elegan, setiap sudut hotel ini menyuguhkan kemewahan dan layanan yang sempurna.

Manjakan diri Anda dengan menikmati pengalaman spa yang unik, seperti perawatan tubuh dengan garam Laut Mati, atau manjakan lidah Anda dengan hidangan kuliner dari berbagai belahan dunia, seperti Italia, China, dan Timur Tengah di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh. 

Kota Kuno Nabatea Hegra, AlUla

Di Provinsi Medina, Anda bisa mengunjungi Hegra, sebuah makam kuno Masyarakat Nabatea yang juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi. Di tempat ini Anda bisa menyaksikan keajaiban arsitektur yang telah bertahan selama ribuan tahun dengan lebih dari 110 makam yang terawat dengan baik yang dipahat dari batu gurun. Setiap makam memiliki ukiran unik, bahkan memiliki memiliki struktur penyangga dengan ukiran di atas pintu masuknya yang sangat mirip dengan makam-makam yang di Petra, Di bagian paling atas makam tersebut, terdapat "mahkota" Nabatea yang terdiri dari dua set tangga, yang bertujuan untuk mengantar jiwa ke surga. Anda juga bisa melihat patung makhluk mitos seperti sphinx, elang, dan griffin, yang menjaga pintu masuk makam dari gangguan dan penyusup.

Selain makam yang memukau, Hegra juga menampilkan prestasi teknik kuno seperti sumur dan saluran air yang dilapisi batu, yang menunjukkan kepandaian penghuninya. Struktur pertahanan yang ada memberi petunjuk tentang betapa pentingnya kota ini dalam sejarah dan hubungannya dengan dunia Romawi. Hegra mengundang Anda untuk menyelami kisah-kisah masa lalu dan melihat warisan peradaban yang telah membentuk lanskap AlUla selama berabad-abad.

Nikmati pengalaman menjelajah Hegra dengan menggunakan Land Rover vintage pribadi, sehingga Anda bisa merasakan petualangan gurun dengan cara yang istimewa.

Gedung Konser Maraya

Maraya, yang berarti 'cermin' dalam bahasa Arab, adalah bangunan bercermin terbesar di dunia. Ikon arsitektur ini merupakan sebuah gedung pertunjukan yang terletak di Lembah Ashar, AlUla, Madinah

Bangunan futuristik ini menciptakan ilusi seolah-olah menghilang di dalam lanskap gurun dengan design ribuan panel kaca reflektif. Dengan design futuristik yang terdiri dari ribuan panel kaca reflektif. Dengan tinggi 26 meter, Maraya menjadi salah satu tempat berfoto paling populer di Saudi. Maraya Concert Hall telah menjadi tuan rumah berbagai acara kelas dunia, termasuk penampilan dari artis pemenang Grammy, Lauryn Hill, serta penyanyi Inggris James Blunt yang terkenal dengan lagu “You’re Beautiful.”

Gedung ini juga sering menjadi tempat pameran seni, dan digunakan oleh merek-merek mewah seperti Rolls-Royce dan Cartier sebagai latar belakang iklan mereka. Maraya Concert Hall tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga merupakan pusat budaya yang hidup dan dinamis.

Museum Rumah Matbouli, Jeddah

Museum Rumah Matbouli terletak di distrik bersejarah Al-Balad di Jeddah . Museum ini awalnya adalah kediaman pedagang Hijazi tradisional dan telah berdiri selama hampir 400 tahun.

Museum ini tetap mempertahankan gaya arsitektur asli seperti saat pertama kali di bangun. Museum ini memiliki empat lantai dengan dua pintu masuk dan balkon berkerangka kayu yang menawan. Di dalamnya, pengunjung dapat menjelajahi tangga klasik, perabotan antik, dan artifak lokal, termasuk gramofon tua. Museum ini menawarkan para pengunjung sebuah pengalaman unik untuk merasakan kehidupan sehari-hari di Al-Balad di masa lampau, sekaligus merasakan kekayaan budaya daerah tersebut.

Dengan berbagai kemudahan perjalanan yang ditawarkan, kini bepergian ke Saudi menjadi lebih mudah dan aman Program eVisa yang menawarkan pengesahan instan bagi wisatawan Indonesia yang telah memiliki visa UK, AS, atau Schengen. Selain itu, Visa Singgah juga memungkinkan wisatawan yang terbang dengan Saudia dan Flynas untuk menikmati hingga 96 jam di Saudi, cocok untuk perjalanan singkat atau untuk beristirahat sejenak sambil menunggu penerbangan selanjutnya. Berpergian ke Saudi dari Indonesia juga sangat mudah, dengan penerbangan langsung dari Jakarta yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air. (*)

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru