Pelantikan Rektor Dr.Rido Kurnianto,M.Ag Nahkodai UMPO Periode 2024-2028

beritaplus.id

Ponorogo - beritaplus.id | Bertempat di gedung Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo diselenggarakan upacara pelantikan rektor.

Setelah masa jabatan rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) lama berakhir, kini rektor baru UMPO dinahkodai Dr. Rido Kurnianto.

Baca juga: Istimewa Wisuda UMPO Ponorogo Kukuhkan 941 Wisudawan

Prosesi pelantikan Rido Kurnianto rektor UMPO periode 2024-2028 dilakukan oleh Wakil Ketua Pimpinan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Achmad Jainuri di Expotorium UMPO Ponorogo Jum'at (16/8/2024).

Pelantikan Dr. Rido Kurnianto, M.Ag yang menggantikan Dr.Happy Susanto, MA berjalan khidmad, lancar sukses, dan disaksikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Irwan Akib.

Dr.Rido Kurnianto,M.Ag dalam sambutan pertamanya sebagai rektor baru, menyampaikan rasa hormat kepada rektor pendahulu yang telah merintis Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP) yang sekarang UMPO.

“Terima kasih dan salam hormat yang setinggi tinginya kepada beliau para pendahulu yaitu bapak Mansur Abdul Hadi, bapak Mangun Utomo, Bapak Setyo adji, bapak Zainun Sofwan, bapak Sulton, dan bapak Dr. Happy Susanto,”sebutnya.

Menurut Rido para tokoh pendahulu merupakan sosok yang mengawali perjuangan besar memimpin kampus Unmuh Ponorogo ini.

“Sekarang tugas kita adalah melanjutkan dan memperkuat capaian mereka para bapak bapak pendahulu,”tukasnya.

Masih kata Rido, pelantikan ini bukan sekedar seremoni, melainkan ikrar yang mengandung tanggung jawab dunia dan akhirat.

“Mandat sebagai rektor bukanlah milik pribadi melainkan amanah bersama civitas akademika UMPO Ponorogo dan Persyarikatan Muhammadiyah. Kami berkomitmen untuk melanjutkan berbagai prestasi yang telah diraih pendahulu. Tantangan ke depan memang tidak ringan, tetapi kami optimis dengan dukungan kuat dari seluruh elemen kampus Muhammadiyah,”ungkapnya.

Baca juga: Idul Adha Keluarga Besar UMPO Tebar Ribuan Daging Kurban Hingga Ke Pelosok

Dalam hal kritik Rido terbuka lebar siap menerimna kritik dan saran dari berbagai pihak. “Jika kami menyimpang dari ridho Allah, mohon ditegur. Jika kami berada dalam ridho Allah, mohon dukungan dan kerjasamanya,”tandasnya.

Ditempat yang sama Dr. Happy Susanto,MA menyampaikan selamat kepada Rido Kurnianto sebagai rektor baru periode 2024-2028. Dengan harapan, dengan dilantiknya beliau bisa membawa kemajuan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang lebih baik.

“Terima kasih kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah membantu kami selama 4 tahun yang mana diawal tahun 2020 menjadi saksi melakukan vaksinasi covid 19 dan saat itu banyak pekerjaan yang belum terselesaikan,”ucapnya.

Pun Happy menyampaikan permohonan maaf bila selama menjabat sebagai rektor selama 4 tahun ini ada yang kesalahan dan ada yang kurang berkenan.

“Kami mohon maaf yang sebesar besarnya dan tetap terjalin kebersamaan sukses melaksanakan Musywil Jawa Timur. Semoga UMPO Ponorogo tambah maju dan berkembang. Apapun keadaanya kita harus bahagia,”paparnya.

Sementara Prof. Irwan Akib dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada rektor lama UMPO Dr. Happy Susanto atas dedikasinya menjabat rektor UMPO selama 5 tahun di masa-masa sulit menghadapi pandemi covid.

Pun Irwan Akib juga mengucapkan terima kasih kepada Happy atas pengabdiannya memimpin UMPO selama 5 tahun di tengah tengah badai covid.

“Saat ini tanggung jawab berat di pundak saudara Dr. Rido Kurnianto sebagai nahkoda UMPO periode 2024-2028. Kami berharap saudara Rido dapat membawa UMPO Ponorogo menuju kemajuan yang lebih signifikan,”tuturnya.

Disisi lain, harapan ke depan dengan dilantiknya Rido Kurnianto sebagai rektor UMPO disampaikan Sugeng Wibowo Wakil Ketua PDM Ponorogo berharap, rektor baru dapat mengkonsolidasikan semua potensi yang ada di kampus. Mengejar ketertinggalan menuju kampus unggul.

“Berharap, bisa menerapkan kebijakan anggaran yang berorientasi pada peningkatan SDM terutama menuntaskan program dosen wajib doktor dan guru besar. Serta bisa menjalin komunikasi lebih intensif dengan Muhammadiyah dan ortom di semua tingkatan,”pungkasnya. (aw)

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru