Ponorogo,– beritaplus.id | Mahasiswa Universitas Merdeka (UNMER) Malang Kampus Ponorogo menggelar debat bertema “Pendidikan Kewarganegaraan vs Hoaks di Era Globalisasi” Kamis (5 /12/2024) di kampus PDKU Ponorogo UNMER Malang.
yang bertempat di kampus PDKU Ponorogo. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran mahasiswa akan peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam menghadapi penyebaran hoaks di era digital.
Baca juga: AKD Ponorogo Ucapkan Selamat Kepada H. Sugiri Sancoko - Hj. Lisdiarita, Pemenang Pilkada 2024-2029
Debat ini dipandu oleh Maria Yosepin Endah Listyowati, SH, M.Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah PKn di PDKU Ponorogo UNMER Malang. Dengan metode pembelajaran inovatif berbasis diskusi, simulasi, dan literasi digital, kegiatan ini bertujuan mengasah pemikiran kritis mahasiswa dalam menyikapi isu-isu global.
Dua kelompok mahasiswa terlibat dalam debat yang berlangsung sengit namun konstruktif. Kelompok pertama menyoroti pentingnya literasi digital dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Mereka menekankan perlunya penguatan kemampuan menyaring informasi akurat dan mengedepankan nilai kebangsaan serta solidaritas sosial dalam penggunaan teknologi.
Sementara itu, kelompok kedua berfokus pada peran PKn dalam membentuk karakter dan kesadaran politik. Mereka berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan harus menitikberatkan penguatan demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi politik warga negara. Bagi kelompok ini, literasi digital tetap penting, namun pembentukan karakter dan kesadaran politik dianggap sebagai kunci utama dalam menghadapi tantangan era globalisasi.
Baca juga: DPD PLMDH Lawu Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali RILIS sebagai Bupati Ponorogo
Kegiatan debat ini turut dihadiri dua dosen tamu, yaitu Muhammad Acwan, SH, M.Hum., dan Lilik Prihatin, SH, M.H., yang memberikan apresiasi terhadap semangat dan keberanian mahasiswa dalam mengkritisi isu-isu zaman.
“Debat ini menjadi ajang yang sangat menarik karena menunjukkan bagaimana kolaborasi antara Pendidikan Kewarganegaraan dan teknologi digital dapat membantu mahasiswa menghadapi tantangan globalisasi dengan bijak,” ujar Maria Yosepin Endah Listyowati.
Hasil debat mengungkapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan, kedua kelompok sepakat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran krusial dalam membentuk kesadaran dan kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu sosial, khususnya dalam melawan penyebaran hoaks di dunia digital.
Baca juga: Anggaran Pariwisata Dipangkas, Novita Hardini: Bebani Daerah dan Ancam Pengembangan Desa Wisata
Melalui kegiatan ini, UNMER Malang Kampus Ponorogo berharap dapat mencetak generasi mahasiswa yang lebih kritis, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai warga negara yang peka terhadap tantangan era globalisasi.(Suci/Maria)
Editor : Ida Djumila