Lamongan – beritaplus.id | Dalam tradisi di masyarakat, kegiatan Nyadran sering digelar, pada praktiknya Nyadran merupakan momentum untuk mengenang seorang tokoh, terutama para ulama yang telah wafat.
Seperti di Desa Ngayung, Kecamatan Maduran, pada setiap tahunnya selalu memperingati Nyadran
Syekh Abdul Qodir Hamid
yang merupakan sesepuh Desa setempat
Hartono wakil ketua Paguyuban Keluarga Besar Ngayung ( PKBN ) menyebutkan bahwa Nyadran
Syekh Abdul Qodir Hamid
telah disahkan oleh beberpa tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Ngayung
Hingga pada saat itu telah disepakati bahwa peringatan Nyadran Syekh Abdul Qodir Hamid dilaksanakan setiap tahun dengan di isi dengan berbagai rangkaian acara, Seperti yang dilakukan masyarakat Desa Ngayung Minggu ( 7/10 )
Berbagai rangkaian acara yang telah disepakati dalam memperingati Nyadran Syekh Abdul Qodir Hamid kali ini meliputi, Khataman Al-Qur’an, Tahlil dilanjutkan acara terakhir yaitu tausiyah yang dipimpin oleh Kyai Makmun Afandy
Kegiatan Nyadran Syekh Abdul Qodir Hamid
Desa Ngayung ini dipusatkan di area pemakaman Syekh Abdul Qodir Hamid
acara Nyadran tersebut selain sebagai perwujudan menghormati serta mendoakan sesepuh Desa, juga sebagai wujud persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat Desa Ngayung
Kegiatan Nyadran Syekh Abdul Qodir Hamid
diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai khasanah budaya bangsa yang merupakan kearifan lokal yang terus dan harus diuri-uri.
Rangkaian kegiatan Nyadran
Syekh Abdul Qodir Hamid
ini hanya diikuti oleh masyarakat Desa Ngayung, tuturnya
Sementara Sumanan mengungkapkan kesan positifnya terhadap kegiatan tersebut, meski diadakan secara sederhana, rangkaian acara Nyadran cukup khidmat, menarik, dan menyentuh perasaan, membawa peserta seakan terlempar kembali ke nostalgia masa lalu, pungkasnya.
Editor : Ida Djumila