RS Asih Abyakta diduga telambat menangani pasien hingga meninggal dunia
Pasuruan, beritaplus.id | Misteri penyebab meninggalnya ZK (18) seorang pasien di Rumah Sakit (RS) Asih Abyakta Kepulungan, Kecamatan Gempol masih abu-abu atau belum menemukan titik terang. Pihak keluarga pasien menduga, penyebab kematian anaknya karena lambat menangani pasien. Ia mendesak, Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan melakukan evaluasi seluruh rumah sakit yang ada di daerah setempat. Khususnya RS Asih Abyakta.
"Jujur saya ikhlas kehilangan anak. Namun pelayanan rumah sakit khususnya di RS Asih Abyakta harus dilakukan evaluasi. Agar kejadian yang menimpa keluarga saya tidak terulang lagi," kata Eko Prayitno ayah almarhumah ZK pada beritaplus.id, Sabtu (20/12/2025).
Ia menyebut, sebelum meninggal dunia. Anaknya yang bekerja sebagai karyawan PT Jatim Autocomp Indonesia (JAI) mengalami sakit perut dan pernapasam. Akhirnya saya larikan ke RS Asih Abyakta. "Sehari dirawat, kondisi anaknya semakin memburuk. Lalu saya bilang ke perawatnya untuk segera dirujuk ke RSUD Bangil. Namun pihak rumah sakit (RS Asih Abyakta) tidak memberikan rujukan karena rumah pihak RSUD Bangil belum memberikan informasi soal kamar bagi si pasien," carita dia.
"Karena surat rujukan dari RS Asih Abyakta tak kunjung dibuatkan, akhirnya nyawa anak saya tidak terselamatkan (meninggal dunia)," tambahnya.
Eko mengaku heran SOP seperti apa yang diterapkan pihak RS Asih Abyakta dan RSUD Bangil,?. "Membuat surat rujukan sangat sulit sekali. Sedangkan kondisi anak saya kritis. Butuh penanganan cepat dari pihak rumah sakit. Kalau pelayanan seperti ini kasihan pasiennya," ujar dia.
Disaat anaknya kritis di RS Asih Abyakta, sebut Eko temannya yang juga seorang dokter umum sempat menengok kondisi anaknya. Bahkan, temannya itu, meminta ke perawat RS Asih Abyakta segera merujuk ke rumah sakit yang lebih besar untuk mendapat perawatan intensif. "Teman saya dokter sempat bilang ke perawat RS Asih Abyakta segera merujuk pasien ke RSUD karena kondisinya kritis," tandasnya.
Menanggapi hal ini, Najib Setiawan, Sekertaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan menyatakan akan menindaklanjuti persoalan tersebut. "Kami akan koordinasi dengan rekan-rakan anggota lainnya. Jika diperlukan kita sidak ke RS Asih Abyakta," ucap dia.
Politisi senior PKS menegaskan, seharusnya rumah sakit tidak boleh menolak pasien. Apalagi kondisi pasien sedang kritis. "Rumah sakit tidak boleh menolak pasien apalagi kondisi pasien kritis. Harus mendapat perwatan secara instensif," tegasnya.
Ia menyayangkan, sikap kedua rumah sakit itu yang lebih memilih prosedur dari pada nyawa. "Ini masalah nyawa orang harusnya pihak rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang mengalami kritis," imbuhnya.
Rumah sakit dibangun bertujuan untuk menyediakan perawatan medis yang komprehensif, mulai dari layanan rawat jalan dan rawat inap hingga unit gawat darurat untuk pasien kritis.
Tempat lain, M. Hayat Humas RSUD Bangil mengakui sempat dihubungi pihak RS Asih Adiyakta. Lantaran saat itu, kamar rawat inap di RSUD Bangil penuh, kita belum bisa memberikan informasi ke pihak RS Asih Abyakta. "Ketika itu kamar rawat inap di RSUD Bangil penuh. Kita tidak bisa menerima pasien," dalihnya.
Sementara itu, pihak RS Asih Abyakta belum bisa memberikan stetmen resmi terkait penyebab meninggalnya mahasiswi asal Desa Randupitu, Kecamatan Gempol. Beberapa kali dihubungi, pihak RS Asih Abyakta pilih tidak menjawab alias bungkam.(dik)
Editor : Redaksi