Jombang - beritaplus.id | Sejumlah alat berat dan personil berpengalaman dikerahkan Dinas PUPR Jombang untuk membantu evakuasi bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam
Bayu Pondoroasi Kepala Dinas PUPR saat ditemui di lokasi longsor mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan 5 (Lima) personil berpengalaman dan 1 (Satu) Excavator PC 140 sejak hari pertama kejadian longsor untuk membantu aktifitas evakuasi
Baca juga: Dinas PUPR Jombang Terus Memacu Percepatan pembangunan Pelebaran Jembatan
Kami sudah di lokasi longsor tak berselang lama setelah kejadian dimintai bantuan oleh BPBD Jombang. Dan hari ini memasuki hari kedua evakuasi.
Alhamdulillah bisa membantu menyisihkan material longsor agar Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI-Polri dan Relawan bisa menemukan satu jasad korban anak-anak di bawah timbunan material rumah dan tanah, ucap Bayu Jumat (24/1)
Bayu menyebut, kolaborasi multi sektor dari berbagai instansi, BPBD, TNI, Polri BASARNAS, Dinas PUPR, PMI, Dinas Sosial, Dishub, Satpol PP, Kecamatan, Desa, Warga setempat dan relawan menjadi kunci dalam penanganan bencana longsor di Sambirejo Wonosalam ini.
Namun demikian, Bayu mengakui upaya evakuasi pencarian 1 (Satu) korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan rumah atas nama Ducha Ismail, menemui kesulitan karena faktor alam.
Baca juga: Dinas PUPR Jombang Tahun 2024 Gencar Melakukan Perbaikan Jalan Raya di Beberapa Kecamatan
Kondisi kontur tanah yang lembek dan liat di lokasi menyulitkan kami semua. Adanya genangan air membentuk seperti danau, serta hujan terus menerus membuat upaya evakuasi tidak mudah dan tentunya sangat membahayakan Tim Gabungan mencari 1 (Satu) jasad korban yang belum ditemukan, jelas Bayu.
Atas nama Pemkab Jombang, Bayu memastikan bahwa kebutuhan alat berat dan truk pengangkut material longsor akan dipenuhi Dinas PUPR.
Bayu juga menyebut selama proses evakuasi longsor, berbagai upaya terpadu terus dilakukan oleh seluruh pihak untuk meminimalkan dampak bencana dan memberikan bantuan maksimal kepada masyarakat terdampak.
Di sisi lain, Bayu menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada selama musim penghujan ini dan segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan potensi terjadinya bencana.
Bencana longsor ini adalah kejadian kedua setelah bencana yang sama pada Januari 2014 lalu. Semoga masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan Anjasmoro selalu waspada dan segera melaporkan pada pihak terkait bila ada tanda-tanda rekahan tanah atau tebing. Sehingga bencana serupa tidak lagi terulang dan terutama bisa meminimalisir terjadinya korban jiwa, pungkas bayu. (ajir)
Editor : Ida Djumila