SIDOARJO, BeritaPlus.id - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Februari 2025, menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat. Tidak hanya menganggu aktivitas, kerugian material dialaminya.
Banjir dipicu oleh beberapa faktor. Selain curah hujan tinggi, kondisi sungai juga dangkal serta enceng gondok yang tumbuh tak terkendali sehingga sungai meluap. Sungai yang dimaksud ialah Sungai Buntung.
Baca juga: Tasyakuran Pelantikan M Nizar sebagai Anggota DPRD Sidoarjo Dimeriahkan Muspika Krian
Sungai Buntung ialah sungai yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo. Sungai Buntung melewati 3 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Krian, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Waru. Aliran air di Sungai Buntung tak jarang membawa kandungan limbah dan sampah, dan menyebabkan pendangkalan.
Di Kecamatan Krian, Sungai Buntung adalah sungai utama dengan panjang 44 km dan luas DAS (daerah aliran sungai) sekitar 72,36 km. Sungai ini memiliki beberapa anak sungai (avur), yaitu 5 anak sungai orde 2, dan 2 anak sungai orde 3. Salah satu anak sungai tersebut melewati Desa Watugolong, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
Mohammad Nizar, anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) mengamati akan dampak Sungai Buntung jika terus dibiarkan dangkal. Karena itulah, dia mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo khususnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga & Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, untuk melakukan langkah preventif supaya banjir di wilayah Kecamatan Krian akibat luapan Sungai Buntung tidak terulang lagi.
Usulan dari Moh. Nizar tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan normalisasi sungai Buntung di Desa Watugolong, yang mulai dilaksanakan sejak Rabu, 7 Mei 2025. Saat normalisasi sungai berlangsung, Moh. Nizar bersama dengan Kepala Desa Watugolong, Slamet Handoyo, serta sejumlah masyarakat memantau langsung kegiatan tersebut.
Baca juga: M Nizar Menggelar Tasyakuran Usai Dilantik Sebagai Anggota DPRD Sidoarjo
Moh. Nizar berharap kesadaran masyarakat Desa Watugolong dan sekitarnya untuk tidak membuang sampah ke sungai. Normalisasi akan sia-sia jika kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya kurang.
"Kami sebagai perwakilan rakyat yang duduk di dewan menindaklanjuti aduan masyarakat terkait dengan upaya normalisasi Sungai ini. Normalisasi Sungai Buntung ini penting dilakukan untuk mencegah banjir dan mengurangi erosi tanah," kata Nizar di lokasi normalisasi Sungai Buntung di Desa Watugolong, pada Rabu 7 Mei 2025.
Moh Nizar yang maju jadi anggota DPRD Sidoarjo daerah pemilihan (dapil) Krian, Kecamatan Balongbendo, dan Kecamatan Tarik ini juga berharap, setelah normalisasi Sungai Buntung, irigasi pertanian bertambah lancar yang berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian.
Kepala Desa Watugolong, Slamet Handoyo mengatakan, normalisasi avur Sungai Buntung tersebut dikerjakan sepanjang 2,5 km di Desa Watugolong. Nantinya, normalisasi dilanjutkan sampai ke Desa Barengkrajan.
"Saya mewaliki warga Desa Watugolong berucap terima kasih ke Abah Nizar, anggota DPRD Sidoarjo. Kami bersama-sama mengawal proses pekerjaan pengerukan dan pendalaman sungai, yang ternyata sudah 10 tahun belum dilakukan normalisasi," ucap Kepala Desa Watugolong, Slamet Handoyo saat meninjau lokasi normalisasi Sungai Buntung. (*)
Editor : Ida Djumila