Pupuk Langka, Pemkab Ponorogo Anggarkan 11 Milyar

beritaplus.id
Bupati Ipong Muchlissoni

Ponorogo-beritaplus.id | Saat ini terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. Berbagai upaya Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam mengatasi kelangkaan pupuk yang melanda petani di Ponorogo, antara lain dengan menambah anggaran pengadaan pupuk cair sebesar Rp 11 milyar.

Uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan seluas 12 ribu hektar sawah petani.

Ipong juga meminta kepada menteri pertanian agar memberikan tambahan pupuk bersubsidi ke Ponorogo sebanyak 31 ribu ton.

Sehingga kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Ponorogo pada bulan Nopember-Desember tahun 2020, hingga Januari tahun 2021 mendatang aman dan tercukupi.

“Saya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan menambah anggaran pupuk cair sebesar Rp 11 milya. Terkait permasalahan pupuk besubsidi, saya juga sudah meminta kepada menteri pertanian untuk membantu memenuhi kekurangan kebutuhan pupuk untuk bulan Nopember, Desember hingga Januari mendatang sebanyak 31 ribu ton. Permintaan saya ini disetujui atau dipenuhi oleh Pak Menteri,”ungkap Bupati Ipong saat jumpa pers terkait kelangkaan pupuk bersubsidi, Rabu (23/9/2020).

Menurut Bupati, distribusi pupuk bersubsidi ke Ponorogo pada tahun 2020 ini mengalami penurunan sekitar 40 persen. Jika pada tahun 2019 lalu, distribusi pupuk bersubsidi ke bumi reog mencapai 110 ribu ton.

Tetapi pada tahun 2020 hanya sebanyak 79 ribu ton atau berkurang 31 ribu ton. Karena itu, bupati meminta penambahan sebanyak 31 ribu ton kepada menteri pertanian, sehingga kebutuhan pupuk di Ponorogo pada bulan-bulan mendatang aman atau tercukupi.

Karena itu, bupati meminta kepada para petani di Ponorogo agar tenang menghadapi masalah kelangkaan pupuk bersubsidi, sebab pemerintah Kabupaten Ponorogo telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami minta petani tenang, karena saya (Bupati Ponorogo,red) sedang berusaha agar pupuk cukup, kalau untuk bulan Maret -Oktober aman, masih cukup, dan hari ini kepala dinas pertanian sudah saya perintahkan ke Jakarta untuk mengirimkan surat saya kepada Pak Menteri,”jelas Bupati Ipong.

Mengenai kartu tani yang kini masih bermasalah karena belum bisa diaktifkan ataupun karena hal lain seperti rusak atau hilang.

Bupati sudah meminta kepada menteri pertanian agar mempermudah pembelian pupuk subsidi tanpa menggunakan kartu tersebut.

Alhasil, menteri pertanian telah memberikan kebijakan kepada pemerintah daerah, sehingga para petani akan mudah untuk memperoleh atau pembelian pupuk bersubsidi di kios-kios resmi.

“Jadi saya minta dan sudah diberi dispensasi atau kemudahan, penyelesaianya dengan secara lokal, petani cukup dengan menggunakan KTP dan surat keterangan bisa membeli pupuk bersubsidi,” pungkasnya.(aw)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru