Uri –Uri Seni Budaya Jawa LSB PDM Ponorogo Gelar Workshop Pamedhar Sabda

beritaplus.id

Ponorogo, beritaplus.id | Tergerusnya penggunaan Bahasa Jawa krama inggil di kalangan generasi muda menjadi keprihatinan bersama.

Melalui pendekatan seni dan budaya. Lembaga Seni dan Budaya (LSB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo mengemban amanah untuk merawat, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

Baca juga: Rektor UMPO Kukuhkan 353 Alumni Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Oleh karena itu, dalam rangka Semarak Milad Muhammadiyah ke 113 LSB PDM Ponorogo, memandang perlu untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan yang konkret dan berdaya guna. "Workshop Pamedhar Sabda".

Workshop Pamedhar Sabda yang mengusung tema Nyawiji ing Ukara, Ngrembaka ing Pakarti: Mbabar Kaprigelan Pamedhar Sabdo tumrap Generasi Penerus digelar di gedung Rektorat Lantai 4 Universitas Muhammadiyah Ponorogo Minggu (19/10/2025).

Sunyono,S.I.P Ketua LSB PDM Ponorogo menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini hingga berjalan sukses.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rektor yang sudah memberikan ijin menempati ruangan ini.

“Sesuai Munas Tarjih ke 22 1995 seni budaya itu makruh, boleh dilaksanakan selama tidak menimbulkan kerusakan. Maka dari itu apa yang kita lakukan di LSB ini harus betul-betul kita saring yang kita kerjakan sesuai dengan tarjih syariat seperti apa yang kita lakukan saat ini tidak menimbulkan kerusakan malah akan menimbulkan kemanfaatan yang luar biasa kepada kader kita suatu saat kita diberi amanah untuk pasrah.

Sunyono yang juga Kepala SMK Muhipo Jenangan ini menyebut bahwa workshop Pamedhar Sabda yang diselenggarakan LSB Ponorogo ini dalam rangka semarak Milad Muhammdiyah ke-113.

Dirimya berharap usai pelaksanaan workshop Pamedhar Sabda para peserta guru bahasa Jawa SMP/ MTs, SMA, MA, SMK Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Ponorogo bisa meningkatkan kualitas dan ketrampilan (kaprigelan) para guru bahasa Jawa dan pelaku seni Muhammadiyah dalam bidang pamedhar sabda.

Baca juga: 1500 Peserta Gowes Semarakan Milad UMPO ke-39 Tahun 2025

“Dengan workshop ini semoga ada manfaat nya bagi perkembangan persyarikatan sebagai media dakwah kultural yang efektif dan santun,”pesannya.

Di tempat yang sama, Drs. Hamim Fahrurozi Hadi, M.Pd mewakili Ketua PDM Ponorogo yang tidak bisa hadir menegaskan bahwa garapan LSB itu menghilangkan kesan-kesan yang sedikit-sedikit musrik, bid’ah anti genduren dan slametan.

Padahal menurut Hamin atau yang lebih keren disapa Mbah Suronoto ini menyebut ada perbedaan antara genduren dan slametan.

“Wong Muhammadiyah Itu ahli slametan. Genduren itu dum-duman. Monggo di Muhammadiyah dibudayakan slametan dengn memberi makan fakir miskin semangat al-Maun luar biasa,”jelasnya.

Dengan pamedhar sabda ini diharapkan bisa ngonceki budaya yang ada di masyarakat dengan ilmu yang tidak sedikit-sedikit mengatakan musrik.

Baca juga: Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural Oleh Raktor UMPO Periode 2024-2028

“Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kita orang Muhammadiyah untuk memberikan pencerahan,”ungkapnya.

Sementara Dr. Alib Sugianto, M.Hum mewakili Rektor Unmuh menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak Rektor dikarenakan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.

“Terima kasih kepada LSB PDM Ponorogo yang telah menyelenggarakan kegiatan workshop di kampus ini. Semoga memberikan manfaat yang besar bagi persyarikatan sebagai sarana dakwah Muhammadiyah melalui pamedhar sabda,”ujarnya.

Kegiatan workshop yang diselenggarakan LSB PDM Ponorogo selama satu hari menghadirkan nara sumber Akhmad Mutsani, S.Ag menyampaikan materi pasrah temanten, serta pemateri 2 Drs. Sunardiono yang mengulas tentang atur panampi dan pambagya harja dipandu oleh dalang kondang Ki Purbo Sasongko,S.E.(aw)

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru