Sampang - beritaplus.id | Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Pertanian (Dispertanian) bersama Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) memperketat sistem pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi di seluruh wilayah kabupaten. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran, seiring meningkatnya target luas tanam padi (LTT) pada tahun 2025.
Kepala Dispertanian sekaligus Ketua KP3 Sampang, Drs. Suyono, menyampaikan bahwa pengawasan ketat ini menjadi langkah strategis untuk menekan praktik penyelewengan pupuk bersubsidi. Hal itu disampaikannya saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (01/12/2025).
Baca juga: Trafo Dipindah, Warga Bajrasokah Bertahun-tahun Terpaksa Gunakan Sambungan Listrik Ilegal
Dari empat distributor pupuk yang beroperasi di Kabupaten Sampang, tercatat ada 84 kios pupuk yang tersebar di 14 kecamatan. Dalam monitoring terbaru, tim pengawas menemukan satu kios pupuk di Kecamatan Camplong yang diduga melakukan pelanggaran distribusi. Kios tersebut kini berada dalam pengawasan khusus.
“Kios di Camplong itu sudah kami beri peringatan keras. Jika masih kedapatan melanggar, izin operasionalnya akan kami cabut,” tegas Suyono.
Untuk memperkuat akuntabilitas, pengawasan terhadap 84 kios tersebut kini ditingkatkan menjadi inspeksi setiap tiga bulan sekali. Dispertanian menegaskan bahwa langkah ini untuk memastikan pupuk bersubsidi benar-benar diterima petani sesuai kebutuhan di lapangan.
Baca juga: Semrawutnya Kabel Utilitas di Pasuruan. Komisi I Menduga Ada Provider "Spanyol"
Sementara itu, sektor pertanian padi di Kabupaten Sampang tengah menatap pencapaian besar. Jika pada tahun 2024 realisasi LTT baru mencapai 14.000 hektar hingga November, pada tahun 2025 Dispertanian menargetkan 27.000 hektar, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Target LTT bulanan juga naik, yaitu 18.400 hektar pada November 2025 dan 23.000 hektar pada Desember 2025.
Peningkatan luas tanam ini diimbangi dengan kenaikan target produksi beras. Setelah mencatat 300 ton pada 2023 dan 325 ton pada 2024, Dispertanian menargetkan 370 ton pada 2025.
Baca juga: Mbak-mbak LC Kocar-Kacir di Obrak Petugas Gabungan. Warkop Plus Karaoke di Nogosari Tutup Permanen
Kecamatan Omben dan Kedundung menjadi wilayah sentra pertanian padi terbesar, yang diharapkan mampu menjadi penopang utama pencapaian target LTT tahun depan.
Suyono menegaskan bahwa pengawasan distribusi pupuk bersubsidi tidak hanya untuk menghindari penyimpangan, tetapi juga untuk memastikan kenaikan luas tanam dan produksi padi dapat dicapai secara optimal. Ia menambahkan bahwa sanksi tegas seperti pencabutan izin akan terus diberlakukan bagi kios pupuk yang terbukti nakal. (fen)
Editor : Redaksi