Ponorogo-beritaplus.id | Kita senang jumlah pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo turun jauh dibawah Propinsi. Kalau propinsi di angka 16 prosen maka kita Ponorogo hanya 8 prosen saja.
Hal itu diungkapkan bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko saat membuka acara sosialisasi dan publikasi hasil pendataan keluarga tahun 2021 oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo di aula lantai 6 gedung terpadu pada Selasa, (21/12/2021).
Sebut Kang Giri, dengan turunnya jumlah pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo maka itu juga kabar baik bahwa untuk stunting di Kabupaten Ponorogo juga akan turun secara otomatis.
"Usai berhasil menekan jumlah pernikahan dini, angka keikutsertaan KB bagi masyarakat Ponorogo juga tergolong tinggi mencapai angka 50 prosen lebih dan itu membuat angka kelahiran juga pada kondisi terkendali," tuturnya.
Bupati menyebut, acara sosialisasi dan publikasi hasil pendataan keluarga tahun 2021 ini sangat penting artinya sebagai pegangan atau pijakan para pemangku kebijakan dalam membuat berbagai program/kegiatan dalam mengambil keputusan.
Kata Bupati, target selanjutnya adalah memperbaiki kwalitas generasi. "Oleh karena itu, saya butuh data yang valid dan akurat agar kebijakan yang kita keluarkan bisa menusuk tajam pada program yang kita buat," tandasnya.
Sementara itu, Drs. Harjono, M.Kes Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo menjabarkan, fokus dalam pendataan keluarga tahun 2021 ada tiga indikator yaitu dalam bidang pendidikan, bidang keluarga berencana dan bidang pembangunan keluarga.
"Dalam pendataan tersebut melibatkan 2.253 kader Keluarga Berencana di Kabupaten Ponorogo dengan mendatangi setiap keluarga secara dor to dor," ungkapnya.
Dia menyebut hasil pendataan tersebut meliputi berapa jumlah kartu keluarga baik perempuan maupun laki-laki kemudian soal pendidikan juga ada termasuk keikutsertaan dalam keluarga berencana atau KB.
Selain itu dalam bidang KB juga akan ada formulir berapa jumlah pasangan subur yang sudah ikut KB atau belum.
"Hasil pendataan keluarga ini terekam dengan baik. Sehingga ini bisa menjadi pedoman atau pegangan buat pengambilan keputusan kebijakan diatasnya," tuturnya.
Harjono mencontohkan dalam pendataan tersebut diketahui adanya jumlah pernikahan dini yang turun di Kabupaten Ponorogo tetapi masih ada kecamatan yang tinggi makanya dari data itu bisa dibuat program atau kebijakan untuk kecamatan tersebut mengapa pernikahan dini masih tinggi.
Kegiatan atau program pada kecamatan yang masih menyumbang angka pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo pentingnya hasil pendataan keluarga tahun 2021 dalam rangka untuk kepentingan pengambilan keputusan atau kebijakan.(aw)
Editor : Redaksi