Magetan - beritaplus.id | Maraknya pengerjaan proyek yang disinyalir “siluman”, lantaran tidak ditemukan adanya papan informasi yang terpasang di lokasi proyek, padahal sesuai Undang - Undang nomor 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik menjelaskan bahwa informasi publik bersifat terbuka dan dapat diaskses oleh setiap pengguna informasi publik.
Tapi masih ada beberapa rekanan kontraktor yang seakan mengabaikan undang - undang tersebut bahkan dari dinas terkaitpun seakan mendiamkan hal tersebut seakan tutup mata.
Salah satu warga menuturkan seharusnya setiap pengerjaan proyek harus ada papan proyek, biar semua tahu itu proyek dikerjakan oleh siapa dan dananya dari mana.
" Itu proyek sepertinya diduga hanya menghabiskan anggaran saja, proyek siluman dan gak jelas siapa yang bertanggung jawab" ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Lanjut, Ia mengatakan Proyek Puskesmas yang tanpa papan proyek bagaimana bisa diketahui publik bersumber darimana, sehingga dapat diketahui informasi bersumber dana dari mana, dengan Nilai kontrak sebesar berapa, dan di kerjakan oleh siapa serta di awasi oleh siapa pula.
Hal itu nampak sekali dalam pembangunan rehabilitasi pembangunan 3 puskesmas yaitu Puskesmas Ngariboyo, Puskesmas Ngujung, dan Puskesmas Pembantu Banjarejo yang semuanya masih masuk di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.
Hal tersebut ditambahkan juga tidak adanya penggunan K3/keselamatan Kerja mulai dari rompi, helm,dll padahal sebagian pekerjaan ada yang memanjat di atas ketinggan seperti di puskesmas Ngujung dan Ngariboyo.
Almizan selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan saat dikonfirmasi melalui pesan whatsaap dirinya mengatakan," Terima kasih atas infonya dan ini saya sudah suruh utusan untuk cek ke lokasi kalau ada yang kurang biar di lengkapi dan saya masih ada pertemuan mas" jawabnya, Selasa,(08/12/22).
Saat disinggung terkait K3 dirinya juga menjawab, " Wes tak kon benahi (sudah saya suruh membenarkan)".
Dari investigasi dilapangan, tiga proyek tersebut menelan APBD Magetan senilai hampir 550 Juta rupiah dengan nilai masing - masing, Puskesmas Ngariboyo nilai 172 juta dengan sumber dana dari DBHCHT, di puskesmas Ngujung dengan nilai 171 juta sekian dengan sumber dana DBHCHT, dan di puskesmas pembantu Banjarejo senilai 197 juta.
Sementara ketika Kepala Dinas Kesehatan saat di konfirmasi secara langsung tidak ada di tempat, dan saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp ataupun sambungan telepon juga tidak ada jawaban sama sekali.
Sedangkan salah satu rekanan dari pekerjaan sangat disayangkan ketika awak media mencoba mengkofirmasi agar berita bisa berimbang, terkesan menekan media untuk tidak memberitakan. " Maksudmu opo kok bolak balik utik utik aku, sedangakn aku ora tau ngrusuhi awakmu, nek ora ngerti permasalahe ora, nek ora ngerti cukup diam (Maksud kamu apa, kok bolak balik mengurusi proyek aku, sedangkan aku saja tidak mengerti permasalahannya, kalau tidak tahu lebih baik diam)" ujarnya. (sj)
Editor : Redaksi