Ponorogo - beritaplus.id | Dinas pendidikan kabupaten Ponorogo menggelar sosialisasi pelaksanaan seleksi bakal calon kepala sekolah bertempat di aula SMPN 2 Ponorogo Kamis (2/2/2023).
Pembukaan sosialisasi yang dihadiri peserta, pengawas SD, MKKKS SMP, K3S SD, Korwil, Staf PPK tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Drs. H. Nurhadi Hanuri, M.Pd yang didampingi Kabid pembinaan ketenagaan Hera,Zuana, SE, M.Si, Drs. Pujianto, M.Pd,M.M, Korwas TK/SD, ketua IPI, dan Drs. Sugito analis kepegawaian.
Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Hera Zuana,SE, M.Si menjelaskan dinas pendidikan Ponorogo hari ini menggelar sosialisasi seleksi bakal calon kepala sekolah.
“Hal ini mengacu pada Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Juga dalam rangka mengisi jabatan kepala sekolah yang kosong dengan peserta dan undangan 125 orang peserta dari pengawas SD, MKKS SMP Negeri, K3S SD Negeri, Korwil dan PPK,”jelas Hera.
Menurut Hera, seleksi bakal calon kepala sekolah ini dilaksanakan untuk mengisi jabatan sekolah yang kosong.
“Beberapa kepala sekolah sudah pensiun dan memasuki masa purna tugas.”jelasnya. Di tempat yang sama, Drs. H. Nurhadi Hanuri, M.M Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa tahun ini ada kekosongan sekitar 59 kepala sekolah.
“Oleh karena itu kita segera untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah, pengawas, korwil dan sebagainya untuk menyiapkan calon kepala sekolah yang akan mengisi kekosongan tersebut,”tuturnya.
Nurahdi berharap, akan terpilih mereka yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan regulasi, tetapi dia mempunyai kualifikasi menegemen sesuai yang diharapkan mampu untuk mengembangkan sekolah.
“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan calon kepala sekolah yang memiliki potensi kepemimpinan managerial, pengetahuan, wawasan dan berinovasi yang baik untuk mewujudkan pendidikan yang hebat di kabupaten Ponorogo dan menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif yang sejalan dengan misi visi pendidikan nasional,”pungkasnya. (aw)
Editor : Redaksi