Madiun - beritaplus.id | Sekarang lagi ramai pembicaraan di masyarakat tentang penundaan pembayaran angsuran/hutang. Apalagi pedagang - pedagang pasar yg saat ini mengeluh karena sepinya pembeli.
" Opo bener to sing diomongne pak Jokowi kuwi ?" (Apa benar yang dikatakan Pak Jokowi ?) Kata beberapa pedagang di Pasar Besar Madiun.
Memang Pasar sekarang sepi sejak mewabahnya virus corona. Kesulitan angsuran kredit dirasakan berbagai pihak di tengah pandemi corona ini.
Namun, Presiden Jokowi tanggap cepat memberikan instruksi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta beberapa lembaga keuangan dalam negeri agar melonggarkan angsuran kredit. Terutama bagi masyarakat bawah.
“Begitu juga tukang ojek dan sopir yang mengambil kredit sepeda motor atau mobil, serta nelayan yang kredit perahu. Mereka tidak perlu khawatir dengan angsuran, karena telah diberi kelonggaran relaksasi pembayaran bunga dan angsuran selama satu tahun," jelas Jokowi melalui akun resmi Instagramnya, Rabu (25 Maret 2020).
Memang saat ini masyarakat mengeluh karena mereka berkurang penghasilannya atau bahkan tidak memiliki penghasilan selama pandemi covid-19. Apalagi ada imbauan #DiRumahAja.
“Kalo gak boleh jualan sampai waktu yang belum bisa ditentukan, berarti bayar angsuran bank ya libur sampe waktu yang belum bisa ditentukan juga dong,” ucap Rohman salah satu pedagang kaki lima, Jumat, (27/032020).
Terkait perintah presiden, sejumlah bank di Kota Madiun memberikan tanggapan. “Belum ada keputusan dari manajemen. Saat ini debitur masih melaksanakan kewajiban sampai akhir bulan seperti biasanya,” ungkap Dian, bagian umum BNI Madiun.
Jawaban serupa diberikan Malik selaku humas BRI Madiun. Dia mengatakan bahwa kebijakan tersebut masih menunggu instruksi kantor pusat Jakarta.
"Kalau belum ada perintah kebijakan dari pusat, hingga sekarang belum diberlakukan mengenai relaksasi kredit tersebut,” ujarnya. (Aji/Deddy)
Editor : Redaksi