Gresik, Beritaplus.id - Desa Setro dikenal sebagai sentra produksi rengginang di Kabupaten Gresik. Dalam pengembangannya, pelaku usaha rengginang dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya proses produksi yang masih tradisional serta pemasaran konvensional.
Kondisi tersebut mempengaruhi kualitas produk dan akses pasar yang terbatas. Untuk mengatasi kendala tersebut, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik itu dengan Pemerintah, Akademisi, Komunitas, dan stakholder lainnya.
Baca juga: PKM Dosen UNESA Mengenalkan Oven Hemat Energi kepada UMKM Roti Ikan di Desa Setro
Untuk itulah, Dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) yang tergabung dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir di Desa Setro untuk mendukung pengembangan usaha rengginang di Desa yang terletak di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik tersebut. Dukungan dalam bentuk pendampingan dari sisi produksi supaya lebih efisien dan bermutu. Dukungan juga dilakukan dari sisi pemasaran produk melalui pemanfaatan digital media dan optimalisasi marketplace.
PKM Dosen Universitas Wijaya Putra dipimpin oleh Nur Irmayanti, dan anggotanya terdiri dari Muzakki dan Wahyu Nugroho. Tema yang diangkat ialah 'Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produksi Usaha Rengginang Berbasis Green Economy di Desa Setro Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik'.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) rengginang dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk melalui pelatihan pemasaran digital serta penggunaan alat pencetak rengginang yang modern. Kegiatan pengabdian yang berlangsung di Desa Setro meliputi dua fokus utama, yaitu pelatihan pemasaran digital dan implementasi alat pencetak rengginang," kata Nur Irmayanti, Ketua Tim PKM Dosen Universitas Wijaya Putra di Desa Setro, Selasa 10 September 2024.
Baca juga: Tim PKM Unesa Bantu UMKM Rengginang di Desa Setro Naik Kelas
Dalam pelatihan pemasaran digital, para pelaku UMKM rengginang diberikan edukasi mengenai pemanfaatan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan marketplace online guna memperluas jangkauan pasar. Menurut Nur Irmayanti, strategi pemasaran digital ini diharapkan dapat membantu UMKM rengginang untuk beradaptasi dengan era digital, serta meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Selain itu, pengenalan alat pencetak rengginang menjadi salah satu terobosan penting dalam kegiatan ini. Alat ini mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga dua kali lipat, sehingga UMKM dapat memenuhi permintaan pasar yang lebih besar dengan waktu yang lebih singkat.
"Alat yang diperkenalkan juga mudah dioperasikan oleh siapa saja, bahkan oleh pekerja yang belum berpengalaman tanpa memerlukan keterampilan khusus. Hal ini sangat membantu UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi dan menjaga kualitas produk secara konsisten," katanya.
Nur Irmayanti berharap, melalui program ini, para pelaku UMKM rengginang di Desa Setro dapat lebih produktif dan kompetitif di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan pemasaran digital yang efektif dan dukungan teknologi, produk rengginang lokal bisa semakin dikenal dan diminati.
"Dengan adanya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, program ini menunjukkan bahwa teknologi dan pendidikan dapat menjadi kunci utama dalam mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. PKM ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk memberdayakan UMKM dan memperkuat perekonomian berbasis komunitas," ujarnya. (*)
Editor : Ida Djumila