Pasuruan - beritaplus.id | Kasus bocornya pengangkutan limbah yang diduga Baban Berbahaya dan Beracun (B3) di Jalan Soekarno Hatta, Gadingrejo-Kota Pasuruan, Jumat (22/11/2024), jadi sorotan. Pasalnya, kebocoran limbah tersebut menimbulkan bau tak sedap menyengat hidung.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pijakan Rakyat Nusantara (PIJAR), Lujeng Sudarto mendorong aparat kepolisian khususnya Polresta Pasuruan melakukan penyelidikan bocornya limbah yang tercecer di jalan raya. Lujeng menilai, transpoternya masih manual belum eletronik.
Baca juga: Mendag RI Lepas Ekspor 350 Ton Produk Tryptophan PT CJI ke Tiongkok
"Kalau masih manual maka kami berkeyakinan bahwa perusahaan yang bersangkutan dalam pengambilan, distribusi, dan penimbunan (dumping) masih kategori ilegal belum berijin. Penyidik Polresta Pasuruan bisa langsung melakukan penindakan dengan mengacu pada UU 32 2009 Tentang PPLH," kata Lujeng, Sabtu (23/11/2024).
Baca juga: Kades Sumber Banteng Bantah Buang Limbah Diduga B3 di Bekas Galian Tambang
Terpisah, Ashari ngaku sebagai humas perusahaan yang menerima kiriman dalam kontainer tersebut mengungkapkan bahwa kontainer tersebut sejatinya merupakan kiriman dari Surabaya. "Isinya merupakan cairan emulsi yang nantinya akan dibawa ke PT Pria yang ada di Mojokerto," ungkapnya.
Pria yang juga sebagai ketua sebuah LSM di Pasuruan ini mengakui dirinya dimintai keterangan oleh penyidik Polres Pasuruan kota. "Masih dimintai keterangan oleh penyidik nanti saja," imbuhnya.
Baca juga: Ketua Umum PKPI, Albert Riyadi Suwono Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Hukum Bidang Kepailitan
Seperti diketahui, truk kontainer bernopol B 9911 PN tiba-tiba berhenti di jalan. Truk kontainer diduga muat limbah B3 bocor tercecer di tengah jalan raya mengeluarkan bau tak sedap. Membuat sejumlah pengendara berhenti sambil menutup hidung dan mulut mereka karena bau busuk menyengat. Tak sedikit pengendara motor yang mengalami muntah-muntah. Ada dugaan, limbah cair berwarna kekuningan terbungkus karung berupa Flexi bag diduga limbah B3 yang diangkut truk kontainer tersebut. (dik)
Editor : Redaksi