Jakarta, beritaplus.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Bandung bersama Pemerintah Desa Pangauban telah meresmikan Gedung Serbaguna Lentera Jiwa sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di kawasan Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat pada Senin (16/12) kemarin.
Kegiatan peresmian ini dihadiri oleh Kepala Desa Pangauban Ade Sulaeman, Ketua Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat Yuyum Rohmulyanawati, Kepala Puskesmas Batujajar Dr Drajat, Pelaksana Tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) Kecamatan Batujajar Catur Bagus Cahyanto, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Budi Luhur Aan Somana, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Inklusif Kabupaten Bandung Barat Nunung Nurhasanah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Pangauban Cecep Beni, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pangauban Mastur Suryani serta berbagai kelompok sosial seperti Kelompok Lentera Jiwa, Kelompok Desa Siaga Sehat Jiwa serta Sobat Jiwa beserta keluarganya.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga RJBB Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Terdampak Banjir Rob di Desa Sadari
Dalam sambutannya, Fuel Terminal Manager Bandung Debbi Juliana Harahap menyatakan bahwa Gedung Lentera Jiwa dapat menjadi pusat pemberdayaan dan pemulihan yang berkelanjutan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sudah pulih.
“Adanya Gedung Lentera Jiwa ini dapat menjadi pusat pemberdayaan yang mendorong inklusi sosial dan kemandirian ekonomi bagi Sobat Jiwa yang sudah pulih untuk berdaya, dan diterima kembali di masyarakat dengan lebih baik tanpa adanya stigma negatif. Dengan fasilitas ini, kolaborasi antara Pertamina, pemerintah, dan masyarakat menjadi bukti bahwa sinergi dapat menciptakan perubahan yang nyata dan bermakna,” ucap Debbi.
Lentera Jiwa merupakan program pemberdayaan masyarakat yang telah dimulai sejak tahun 2022 dan berfokus kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sudah pulih agar memiliki keberfungsian sosial kembali dan memiliki pesan yaitu “No stigma, Sayangi Jiwa dan Peduli Sesama”. Program pemberdayaan masyarakat untuk ODGJ ini menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, memberikan dukungan dan meningkatkan kualitas hidup ODGJ.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Pangauban Ade Sulaeman menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini dan menegaskan betapa pentingnya fasilitas ini bagi masyarakat.
"Dengan adanya Lentera Jiwa, Sobat Jiwa yang sudah pulih di Desa Pangauban kini memiliki tempat yang mendukung mereka untuk bangkit dan mandiri. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya," tutur Ade.
Baca juga: Jelang Nataru, Komisaris dan Direksi PT Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi di RJBB
Adapun bentuk program yang telah dijalankan oleh Lentera Jiwa meliputi edukasi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat dengan melakukan pelatihan keterampilan, serta memberikan dukungan yang positif untuk mereka, seperti menganyam bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jernih Rukun Kondusif (JRK), bantuan pengadaan pelumas Pertamina dan cucian motor Zibrug, pengolahan makanan dodol tomat dan berbagai olahan makanan lainnya yang melibatkan Sahabat Jiwa.
Salah satu keluarga dari Sobat Jiwa (ODGJ yang telah pulih) yaitu Kokom turut membagikan cerita perubahan anggota keluarganya setelah bergabung dengan Program Lentera Jiwa.
"Sebelumnya kami merasa kesulitan mendampingi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Namun, sejak adanya Lentera Jiwa, mereka mendapatkan pelatihan dan dukungan seperti mesin jahit dan modal buat usaha. Saat ini kakak saya mulai mandiri, bahkan telah mampu membantu perekonomian keluarga dirumah," ucap Kokom.
Baca juga: Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina Patra Niaga Pastikan Kesiapan Satgas Nataru Wilayah JBB
Berkat hadirnya Program Lentera Jiwa, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah melalui proses pemulihan tidak lagi dipandang sebagai beban bagi keluarga maupun lingkungan sekitar. Program ini berhasil mengurangi stigma negatif yang selama ini melekat di masyarakat dengan memberikan edukasi, peningkatan kesadaran, serta membangun pemahaman yang lebih inklusif tentang pentingnya kesehatan jiwa.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menambahkan bahwa program ini sejalan dengan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) khususnya pada point 3 yaitu ‘Good Health and Well-being’ yang berfokus pada kesehatan mental, serta point 8 ‘Decent Work and Economic Growth’ melalui pemberdayaan ekonomi bagi ODGJ.
“Program ini menekankan aspek sosial dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi ODGJ, serta memastikan aspek tata kelola yang transparan melalui kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak, kami percaya bahwa program-program keberlanjutan ini dapat menciptakan dampak positif yang signifikan, tidak hanya untuk ODGJ, namun juga untuk masyarakat secara keseluruhan,” tutup Eko.(*)
Editor : Ida Djumila