Pasuruan, beritaplus.id | Sejumlah pengguna jalan raya mengeluhkan aktifitas proyek pematangan lahan di Jalan Raya Nasional Surabaya-Malang Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo. Pasalnya, tanah urug diangkut sejumlah truk dan damp truk tercecer di jalanan yang mengakibatkan jalanan licin mengancam keselamatan pengendara.
Ceceran tanah dari aktivitas perataan lahan tersebut sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan berpotensi memicu terjadinya bahaya bagi pengendara, khususnya pengendara roda dua.
Baca juga: Ratusan Rumah Warga Sempu Retak. Pemkab dan Komisi II Melakukan Evakuasi Warga
Subandi (45) salah seorang pengendara sepeda motor saat melintas dilokasi proyek mengatakan, tanah urug tercecer di jalan raya berasal dari truk dan damp truk yang mengangkut tanah urug. Apalagi musim penghujan, membuat jalan raya licin.
"Saya minta pelaksana proyek memperhatikan keselamatan penggendara. Kalau tidak dibersihkan tamah urug yang tercecer itu akan membuat pengendara khusus roda dua akan tergelincir," kata Subandi pada beritaplus.id, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Komisi III Minta Proyek Pembangunan Makam Cina dan Pematangan Lahan Dievaluasi
Ia menyarankan, dilokasi proyek ditambah rambu-rambu serta petugas yang mengatur lalu lintas. "Biar para pengendara lebih tahu dan berhati-hati saat melintas dilokasi proyek," imbuhnya.
Keluhan sama juga diungkapkan pengguna jalan lainnya, Muktar warga Sukorejo bawah dirinya hampir jatuh tergelincir terkena ceceran tanah urug yang berserakan di jalan.
Baca juga: Komisi III Sidak Dua Lokasi Pekerjaan. Ini Temuannya
"Tolong ceceran tanah urug dibersihkan. Pihak pelaksana proyek harus memperhatikan keselamatan bagi pengguna jalan. Jangan semaunya sendiri apalagi kondisi basah jalan jadi licin, kalau ada yang jatuh apa kecelakaan siapa yang mau bertanggung jawab," terangnya.
Sebelumnya, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan telah melakukan sidak ke lokasi proyek pematangan lahan disinyalir milik PT Satoria. Dalam sidak tersebut, komisi membidangi pembangunan menemukan sejumlah fakta mencengangkan terkait perizinan. Mereka pun meminta pihak pelaksana proyek untuk segera mengurus semua perizinan dan membersihkan ceceran tanah urug di jalan raya. Serta mendesak OPD untuk melakukan evaluasi di proyek tersebut. (dik)
Editor : Redaksi