Festival Seni dan Sastra Pelajar Ponorogo 2025: Bukan Sekadar Lomba, Tapi Batu Loncatan Masa Depan

beritaplus.id

Ponorogo, beritaplus.id | Dalam rangka menggali potensi siswa dalam bidang seni dan sastra Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Ponorogo menggelar Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten bertempat di SMAN 3 Ponorogo Senin (1/7/2025).

Kegiatan rutin tahunan ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hebatnya lagi, dari 290 peserta, 14 cabang mewakili sekolah masing-masing baik SMA, SMK, MA, MAK dan Sederajat se kabupaten Ponorogo berkompetisi lebih ketat untuk meraih juara 1, 2, 3, dan tentunya akan menerima golden tiket yang akan bisa digunakan untuk ke jenjang masuk perguruan tinggi.

Ajang kompetisi pencarian bakat tersebut dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Ponorogo Magetan Adi Prayitno,S.Pd, MM.

Mursid,S.Pd,M.Pd mewakili MKKS melaporkan bahwa pelaksanaan FLS3N pada tahun ini diikuti peserta 290 siswa dari 14 cabang.

“Kalian hari ini akan berkompetisi antar sekolah SMA, SMK, MA tentunya sudah mempersiapkan dengan baik. Jaga kesehatan dan semangat sehingga pelaksanaan FLS3N tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya,”ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Ponorogo Adii Prayitno,S.Pd. MM mengatakan, MPLS3N jadi andalan berjenjang yang dimulai dari satuan pendidikan dilombakan di tingkat sekolah dilanjutkan di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dunia.

Beliau menegaskan, FLS3N ini bukan pertandingan tapi lomba. Kalau lomba yang menilai juri dan keputusan juri mutlak dan final, tetapi kalau tanding yang menilai wasit dan berhadap-hadapan obyektif.

Pembina dan kepala sekolah harus mampu membedakan antara perlombaan dan pertandingan.

“Kepada anak-anak berpesan apapun hasilnya harus disyukuri dan diterima, jaga sportifitas, kejujuran, karena untuk menuju kesuksesan harus bermodal keberanian. Tidak usah takut kalah,”tandasnya

Kepala Cabdin meminta kepada pembina nanti membersamai anak-anak juara 1 yang akan bertadming ke tingkat provinsi dikarantina ada pemusatan untuk latihan sehingga Ponorogo targetnya di Jawa Timur mendapat 7 emas.

“Ponorogo kota seni, kota reog harus mampu mempertahankan daerah seni,”ungkapnya.

Sementara ketua koordinator panitia FLS3N Totok Wahyudianto,S.Pd mengungkapkan FLS3N tahun 2025 yang diikuti 290 peserta dari 14 cabang yang dilombakan kompetisinya lebih ketat karena diikuti SMA ditambah SMK.

Tujuan diadakanya FLS3N menurut Totok untuk menjaring bakat-bakat siswa yang nantinya berkompetisi dari tingkat kabupaten ke tingkat provinsi bahkan ke tingkat nasional bahkan dunia.

“Artinya kegiatan FLS3N ini berjenjang dan ternyata membawa pengaruh positif bagi peserta didik tentunya yang dikirim ke lomba ini mereka yang terpilih di setiap sekolah. Dari satu sekolah mengirimkan satu orang dari cabang lomba,”tuturnya.

Hebatnya lagi panitia berkoordinasi dengan Kancabdin memutuskan semua peserta yang ikut FLS3N akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta lomba..

“Dan ternyata sertifikat ini mempunyai peranan yang penting membawa dampak positif terutama bagi mereka peserta yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Menjadi referensi mereka untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan mempunyai poin tinggi masuk perguruan tinggi,”paparnya.

Seperti diketahui FLS3N digelar rutin tiap tahun sebagai ajang pencarian bakat talenta siswa yang tentunya di bidang non akademik yang dinaungi seni dan sastra.

“Makanya dinamakan festival lomba seni dan sastra siswa nasional. Kepanitiannya terdiri dari orang seni dan bahasa SMA dan SMK,”pungkasnya.

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru