Program Sekolah Rakyat Disambut Antusias Pendidik, Dinilai Efektif Putus Rantai Kemiskinan

beritaplus.id
Presiden RI Prabowo Subianto

Jakarta, beritaplus.id – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto mendapat sambutan positif dari para pendidik di berbagai daerah. Mereka menilai kebijakan ini menjadi strategi nyata untuk memutus rantai kemiskinan sekaligus membuka akses pendidikan setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado, Fenny Meivi Sarah Kilikily, menegaskan pendidikan menjadi kunci penting menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, tantangan utama adalah mengubah pola pikir peserta didik yang kerap minder karena keterbatasan ekonomi.

Baca juga: Presiden Prabowo dan Presiden MBZ Sepakat Perkuat Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Strategis

“Ketika Sekolah Rakyat hadir, kami berperan aktif mengubah mindset anak-anak. Dari yang awalnya merasa bukan apa-apa, mereka harus percaya diri bisa meraih cita-cita,” ujar Fenny dalam acara pengarahan Presiden RI kepada guru dan kepala sekolah rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8).

Hal senada diungkapkan Ramona Situngkir, guru geografi di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 9 Jakarta Timur. Ia mengaku motivasinya mengajar berangkat dari pengalaman pribadi sebagai anak dari keluarga sederhana yang berhasil melanjutkan kuliah berkat dukungan negara.
“Saya ingin menjadi bukti nyata bagi siswa bahwa pendidikan bisa mengubah nasib,” kata Ramona.

Sementara itu, Nurakmasari, guru SRMA 26 Makassar, Sulawesi Selatan, menilai pengalaman mengajar di sekolah rakyat sangat berharga. Ia bersama rekan-rekan guru berkomitmen mendampingi peserta didik secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing.
“Harapannya anak-anak Sekolah Rakyat bisa berkembang, mengubah nasib, dan berkontribusi untuk Indonesia,” ucapnya.

Para pendidik optimistis, dengan dukungan penuh Presiden Prabowo, program Sekolah Rakyat akan semakin meluas dan menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia. Mereka menilai kebijakan ini sebagai fondasi penting menuju Indonesia yang kuat, kokoh, dan sejajar dengan bangsa lain pada 2045.(*) 

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru