Ponorogo, beritaplus.id | Dalam rangka melestarikan kesenian dan budaya jawa SMPN 1 Ponorogo menggelar SBBJ yang merupakan sebuah upaya yang terus digulirkan rutin setiap tahun oleh seluruh peserta didik SMPN 1 Ponorogo.
Tak hanya itu, sekolah yang dipimpin Plt Imam Saifudin S.Pd, M.Or juga menggelar pameran gelar karya P5 oleh siswa kelas VII dan VIII, sedangkan kelas IX digunakan untuk pemenuhan ujian praktek seni budaya dan bahasa jawa.
Kegiatan dilaksanakan menuju pertengahan semester oleh seluruh peserta didik mulai dari kelas VII, VIII, dan IX SMPN 1 Ponorogo dengan menggelar uji kompetensi dan ujian praktek yang bertajuk Seni Budaya dan Bahasa Jawa (SBBJ) yang dimulai hari Selasa,Rabu Kamis tanggal 18, 19 dan 20 Pebruari 2025.
Pagelaran budaya ini menyajikan kebolehan peserta didik dalam bidang drama, pacelathon, tari, hingga kreatifitas dalam merias dan property.
Pun segala yang dikenakan dipakai dan ditampilkan oleh peserta didik merupakan sajian dari mereka sendiri.
Peserta didik berlatih secara intensif menjelang tanggal yang telah dijadwalkan. Mereka sangat antusias dalam penyelenggaraan pagelaran budaya ini.
Kepala SMPN 1 Ponorogo Imam Saifudin, S.Pd, M.Or dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah dalam menghaluskan budi, melestarikan budaya dan membentuk karakter dalam berekspresi lewat seni budaya dan bahasa jawa.
“Alhamdulillah siswa siswi kelas IX SMPN 1 Ponorogo bisa menggelar uji kompetensi dan praktek seni budaya. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi siswa melestarikan bahasa dan budaya jawa,”kata Imam.
Lebih lanjut Imam menambahkan, dalam gelaran ini tiap kelas menyuguhkan sebuah cerita pacelathon (kisah sehari-hari), legenda, atau cerita rakyat, yang diintegrasikan dalam sebuah drama apik karya peserta didik sendiri.
“Dengan melibatkan peserta didik dalam pagelaran budaya ini, merupakan sebuah komitmen yang menjadi kunci pelestarian kebudayaan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dapat berkesinambungan dalam melestarikan budaya,”tuturnya.
Hal ini merupakan suatu kegiatan yang luar bisa sekaligus sebagai upaya untuk mengaktualisasi serta implementasi dari mapel yang bisa berkolaborasi menampilkan karya terbaik untuk anak anak.
“Harapannya menjadi anak yang mempunyai karakter kuat, cerdas, menjadi anak sebagai anak profil pelajar Pancasila. Sedang kelas 7 dan 8 ada kegiatan gelar karya P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan dengan pasar ramah lingkungan,”ungkapnya.
Artinya ini salah satu edukasi untuk memberikan ketrampilan sekaligus karakter terhadap anak anak ke depan betul betul bisa melaksanakan kegiatan di sekolah maupun di lingkungan.
Ramah lingkungan merupakan budaya yang harus diberikan kepada mereka sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya.
“Bahwa kegiatan ini kita kemas bersama sama sekaligus sebagai upaya untuk membangkitkan semangat anak anak untuk mencintai budaya yang ada di Indonesia,”paparnya.
Di tempat yang sama, Gunadi pengawas pembina pendamping satuan pendidikan di SMPN 1 Ponorogo membuka SBBJ secara simbolis menabuh gong.
“Terima kasih kepada bapak ibu guru seni budaya dan bahasa jawa yang telah mampu mengkolaborasikan sebuah kegiatan yang sangat luar biasa dengan membuat sebuah karya SBBJ,”ucapnya.
Menurut Gunadi dengan cara ini mata pelajaran bahasa jawa yang saat ini anak anak tidak peduli dan peka dengan bahasa jawa bahsa jawa akan kembali seperti dulu lagi.
“Kami sangat mengapresiasi SBBJ ini. Ada fenomena bahasa jawa mulai ditinggalkan oleh anak anak muda. Kepada guru bahasa jawa semakin banyak kolaborasinya dengan membuat trik trik yang banyak bervariasi nantinya bahasa jawa menjadi bahasa ibu lagi menjadi bahasa yang diminati anak-anak kita,”tandasnya.
Gunadi berharap tahun depan bertambah lagi kolaborasimnya tidak hanya bahasa jawa saja namun dengan bahasa Inggris misalnya.(aw)
Editor : Ida Djumila