Madiun – beritaplus.id | Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) bersama 64 peserta dan 6 pendamping yang terdiri dari perwakilan kelompok masyarakat desa binaan Forest Invesment Program (FIP) dari Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Kalimantan Barat melakukan studi banding tentang usaha produktif meliputi usaha budidaya petai, jengkol, kopi dan usaha silvopastura berupa ternak sapi kereman pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Podang Wilis Desa Durenan Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun yang merupakan salah satu mitra kerja Perhutani Kesatua Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan pada Sabtu, (6/8).
Rombongan dipimpin oleh Pejabat Pemegang Komitmen (PPK) Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BPSKL Kalimantan Barat Susanto dan didampingi oleh Tim Pengajar Perhutani Forest Institute (Pefi) Madiun Zeni Zainal Muiz dan disambut Administratur KPH Saradan yang diwakili oleh Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilangan Selatan Doni Widioko bersama jajaran, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Madiun yang diwakili oleh Kepala Seksi (kasi) Penyuluh Kehutanan Suyanto, Kepala Desa Durenan Purnomo, Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dari Lembaga Studi Ekosistem Hutan (LeSeHan) Madiun Jumanto dan Ketua LMDH Podang Wilis Agus Wanto bersama pengurus dan anggotanya.
Dalam sambutannya Administratur KPH Saradan yang diwakili oleh Asper BKPH Wilangan Selatan Doni Widioko mengatakan,”Perhutani sangat mendukung semua kegiatan kerjasama antara Perhutani dengan LMDH Podang Wilis terutama program kemitraan usaha perhutanan sosial (KUPS) yang ada pada LMDH, sehingga Podang Wilis mampu mengembangkan kegiatan Kemitraan Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) seperti sekarang ini,” ujar Doni.
”Sinergi antara Perhutani, LMDH, pemerintahan Desa, CDK dan stakeholder yang lain ternyata mampu menghasilkan kegiatan usaha KUPS yang beraneka ragam. Dengan keberhasilan LMDH Podang Wilis ini harapannya akan bisa menjadi inspirasi LMDH yang lain untuk dapat mengembangkan usaha, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan,” kata Doni menambahkan.
Seperti disampaikan Ketua LMDH Podang Wilis Agus Wanto mengatakan,
”Usaha KUPS LMDH Podang Wilis bisa berkembang berkat dukungan dari Perhutani, pemerintahan Desa Durenan dan seluruh masyarakat sekitar hutan di wilayah kerja Perhutani. Ada beberapa usaha produktif pada LMDH Podang Wilis antara lain budidaya tanaman petai, jengkol, kopi, kolam perikanan dan usaha agrosilvopastura yang terletak di wilayah hutan BKPH Wilangan Selatan. Dari usaha ini mampu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH,” kata Agus Wanto.
Sementara di tempat yang sama Pejabat Pemegang Komitmen (PPK) Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BPSKL Kalimantan Barat Susanto sebagai pimpinan rombongan mengatakan.
"Atas nama rombongan BPSKL Kalimantan, kami mengucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan oleh LMDH Podang Wilis, Perhutani KPH Saradan juga Pefi Perhutani Madiun. Semoga ini berkah dan bermanfaat untuk kita mereplikasikan ilmu ini menjadi sebuah Project Perubahan untuk dikembangkan di daerahnya masing-masing sesuai dengan harapan dari kegiatan Forest Invesment Program (FIP) bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan dari pengelolaan lahan di kawasan hutan,” kata Susanto memaparkan. (Dzul)
Editor : Redaksi