Ponorogo – Beritaplus.id | Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan workshop posyandu tingkat Kabupaten Ponorogo tahun 2025 di Gedung Sasana Praja, Kamis (6/11/2025).
Workshop posyandu yang mengusung tema optimalisasi tumbuh kembang anak melalui sinergitas nutrisi dan stimulasi diikuti 270 orang ini tentunya meningkatkan terwujudnya generasi emas yang sehat dan cerdas serta kader Posyandu dalam mewujudkan generasi balita dan ibu-ibu di Kabupaten Ponorogo yang sehat.
Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo Ny. Susilowati dalam sambutannya menekankan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita pentingnya kedekatan antara ibu dan anak.
“Pola asuh penuh kasih sayang akan membentuk, karakter anak yang kuat dan berjiwa positif sejak dini. Maka seringlah memeluk anak meminta maaf bila kita bersalah dan jadilah tempat curhat pertama bagi mereka,”urainya kepada ibu balita.
Pun Susilowati menegaskan kalau bicara soal anak-anak dirinya merasa terharu. Lantaran masa kecil mereka hanya sekali dan itu tidak akan terulang. “Kepada para suami, bapak-bapak ya ikut dong juga berperan mendampingi tumbuh kembang putranya,”tandasnya.
Tak hanya itu, Susilowati juga mendorong para orang tua untuk menanamkan cita-cita tinggi kepada anak-anak sejak dini serta memberikan ruang pada minat dan hobinya.
“Kalau anak punya cita-cita yang tinggi ya disupport, disemangati, difasilitasi sebisanya jangan dimatikan. Cita-cita yang tinggi akan menjadi bekal penting membentuk generasi penerus yang tangguh dan percaya diri,”ungkapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sugiri Sancoko memberi semangat kepada ratusan kader posyandu pentingnya asupan gizi seimbang yang dipadukan dengan stimulasi psikososial yang tepat sejak masa seribu hari pertama kehidupan.
Bupati menegaskan bahwa posyandu era baru ini bergerak ke arah pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan.
“Posyandu era baru ini melibatkan semua unsur. Membangun peradaban sehat tidak hanya tentang bayi, tapi juga kebersihan, sanitasi, gizi dan lingkungan,”katanya.
Bupati berharap, keberhasilan posyandu bukan hanya diukur dari angka tetapi dari kualitas kehidupan masyarakat yang semakin baik.
Bupati juga menegaskan angka stunting di Ponorogo sudah 8 persen. “Tapi bagi kami angka hanya parameter yang terpenting adalah kualitas ibu sehat, anak sehat keluarga berkualitas,”paparnya.
Bupati yang ramah ini mengajak ibu-ibu pentingnya peran keluarga sejak dini dalam mencegah stunting dan membangun generasi unggul.
“Ibu harus menyayangi anak mulai dari dalam kandungan sampai lahir. Semua harus tuntas mulai makanannya, kebersihannya dan lingkungan,”pungkasnya.
Pada kesempatan itu Bupati Sugiri didampingi Istri memberikan buku balita dan juga menggendong balita sebagai tanda kasih sayang kepada anak.
Sementara itu Dyah Ayu Puspitaningarti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo ketua pelaksana mengatakan, kegiatan workshop posyandu ini dilatar belakangi masih terdapatnya masalah stunting dan kematian ibu dan bayi di Kabupaten Ponorogo.
Menurut Ayu, sebagain besar penyebab dari stunting di Ponorogo balita kurang gizi, gizi buruk, lantaran asupan gizi yang kurang tepat sehingga perlu peningkatan pemahaman masyarakat terkait pemberian asupan gizi.
Ia menambahkan, tujuan diadakannya workshop posyandu ini meningkatkan koordinasi, sinergitas dan kolaborasi antar lintas sektor untuk menurunkan kematian ibu dan bayi.
“Selanjutnya meningkatkan peran semua komponen dalam mendukung peningkatan gizi masyarakat,”urainya.
Ayu menegaskan bahwa penurunan kasus stunting bukan hanya tugas Dinkes saja namun semua pihak bersama-sama menciptakan generasi Ponorogo yang hebat dan sehat.
“Jadi bagaimana kita memantau perkembangan anak, bagaimana memberikan nutrisi sehingga semuanya tercukupi mulai saat hamil sampai menjadi balita,”ungkapnya di acara workshop posyandu.(aw)
Editor : Redaksi