Ponorogo-beritaplus.id | Di tengah-tengah kondisi kewaspadaan tinggi pada epidemi Corona di Kabupaten Ponorogo, akhir-akhir ini di Kecamatan Ngrayun mengalami hujan lebat yang disertai angin.
Hal ini mengakibatkan bencana banjir dan longsor di beberapa titik rawan wilayah Kabupaten Ponorogo.
Hujan lebat yang menguyur Desa Temon, Ngrayun dalam 2 hari terakhir ini menyebabkan tanah longsor yang disertai bebatuan besar di KM-7 Jalur Propinsi Ngrayun-Jajar, jalur ini merupakan jalan poros utama yang menghubungkan Ponorogo dengan Kabupaten Trenggalek.
Jajaran Muspika Ngrayun setelah mendengar adanya longsor langsung meninjau lokasi, terlihat Camat Ngrayun Hadi Sulistyono didampingi AKP. Suroso, SH Kapolsek Ngrayun langsung meninjau lokasi longsor. Rabu, (25/03/2020)
Sinergitas pemangku kepentingan dan kebijakan di wilayah Ngrayun sudah terbangun erat, sehingga jika ada bencana alam seperti ini langsung komunikasi bergerak cepat dengan pihak-pihak terkait.
Hadi menuturkan tadi malam Kades Temon langsung menelpon meminta saran dan bantuan mendatangkan alat berat untuk menangani longsor di Desa Temon, karena material yang menutup jalan banyak bebatuan besar dan lumpur.
" Seketika juga sudah saya menghubungi BPBD Kabupaten Ponorogo." ujar Hadi.
Lebih lanjut Camat Ngrayun beserta Kades Temon, Joko Prasetyo menuturkan kejadian longsor kali ini sudah kerap kali terjadi di wilayah Temon, kami segenap Perangkat Desa beserta masyarakat Temon selalu siap siaga jika terjadi bencana alam, baik tanah longsor maupun kebakaran hutan.
Kades Temon juga mengatakan longsor di wilayah Temon seolah olah menjadi langgangan rutin tiap musim penghujan.
" Kami berupaya aktif mencegah dan mengantisipasinya dengan sosialisasi tanggap bencana dan penanaman hutan atau lahan-lahan kritis di wilayah kami." kata Joko.
Mengingat kondisi seperti ini, Camat Ngrayun dan Kades Temon mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan bantuan alat berat yang disiagakan di wilayah Temon.
Hal ini akan sangat berguna untuk membantu percepatan penanganan bencana alam, sehingga tidak menunggu terlalu lama dan arus lalu lintas berjalan lancar. (one-D/ean86)
Editor : Redaksi