Ponorogo, beritaplus.id | Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional tahun 2024 MAN 2 Ponorogo mengadakan beberapa rangkaian acara kegiatan.
Dari 3 rangkaian kegiatan di hari pertama diadakaan pengajian akbar bersama KH. Nur Solihin al-Hafidz dilanjutkan hari kedua Konsulatan pawai budaya berdasar daerah masing-masing Jum’at (18/10/2024).
Baca juga: Pemilihan Duta Wisata Kakang Senduk 2024 MAN 2 Ponorogo Raih Wakil 2 Kakang dan Senduk Favorit
Semaraknya lagi, usai pawai budaya mengelilingi sekolah MAN 2 sejauh kurang lebih 5 km, siswa-siswi kelas X, XI, dan XII dengan aneka ragam busana dari daerah masing-masing berkumpul di halaman GOR sekolah mengikuti lomba yel-yel.
Ketua panitia kegiatan Nurlaela mengatakan, dengan digelarmya pawai pawai konsulatan ini untuk mengetahui dan mengenalkan bahwa siswa-siswi MAN 2 Ponorogo berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Ponorogo.
“Bahkan ada yang berasal dari luar kota Ponorogo dan luar provinsi yang mengenakan atribut atau ciri daerah masing-masing,”ujarnya.
Dirinya mengaku bangga dengan kekompakan dan partisipasi semua siswa dalam kegiatan ini.
“Terima kasih disampaikan kepada semua yang telah memberikan semangat keikutsertaan mensukseskan acara peringatan Maulid Nabi dan hari santri nasional tahun 2024,”tuturnya.
Sementara Kepala Madrasah MAN 2 Ponorogo saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, dalam rangka semarak maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2024 istilahnya pekan maulid dan pekan HSN ada beberapa kegiatan.
Pertama hari Kamis 17 Oktober 2024 pengajian akbar bersama KH. Nur Solihin Al-Hafidz.
Dilanjutkan Jum’at 18 Oktober 2024 konsulatan pawai budaya berdasar daerah masing-masing.
Baca juga: Adakan Isra Miraj, MAN 2 Ponorogo Undang Kakan Kemenag
“Konsulatan yang diikuti tidak kurang 20 daerah yang ada di Indonesia maka hari ini dalam rangka Kebhinneka Tunggal Ika an berbeda tetapi satu meskipun berbeda harus menyatu menggelar pawai budaya berdasar daerah masing-masing,”tutur Tarib.
Senin 21 Oktober 2024 ada giat semaan Al-Qur’an dan lomba pidato bahasa Indonesia, bahasa arab, bahasa Inggris, ghina ’araby, MTQ, MFQ, essay, khutbah Jum’at, dan yel-yel.
“Kegiatan ini dalam rangka mengenalkan, memfilterkan kepada mereka apa bakat minat bahwa sekarang sudah pada era nya bahwa pendidkan mengikuti bukan menentukan,”tandasnya.
Tarib menyebut, yang ingin kuliah diluar negeri diwadahi dengan Internasional Class Program. Bagi anak yang berkemampuan khusus diwadahi dalam percepatan pembelajaran.
“Itu bagi kelompok siswa yang berbakat kecerdasan istimewa mestinya 3 tahun mereka 2 tahun,”jelasnya.
Bagi yang punya keunggulan multi banyak dimasukan dalam kelompok unggulan. Yang menginginkan kuliah di STPDN, AKABRI, AKPOL, STAN dan seterusnya dalam wadah kelas kedinasan. Bagi anak yang ingin mondok sudah disiapkan ma’had dan mukim.
“Pengajarnya pun berbeda dari guru yang bersangkutan 30 persen kemudian 70 persen guru yang professional sesuai denga latar belakang masing-masing,”terangnya.
Tarib menegaskan bahwa untuk peminatan dimulai dari kelas 1 penghangatan, kelas 2 semi wajib, dan kelas 3 wajib betul tidak boleh pindah kemana mana dengan guru yang spesifik.
Ketika ditanya rumus membawa MAN 2 maju dia menyebut bahwa rumus nya adalah menyesuaikan kebutuhan masyarakat. “Kita bukan penentu tapi pemberi semangat kepada anak-anak apa yang mereka mau.Jangan sekali-kali kita memaksakan menuju program yang tidak dimaui anak kita siapkan apa maunya anak. Sehingga pada endingnya anak akan menuju dunianya masing-masing,”pungkasnya.
Editor : Ida Djumila