Khofifah Pilih Fokus Kerja, Tanggapi Singkat Rencana Demo 3 September

beritaplus.id
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ist)

Surabaya, beritaplus.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa dirinya memilih fokus bekerja ketimbang memberikan respons panjang terhadap rencana aksi demonstrasi bertajuk “Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat” yang dijadwalkan berlangsung pada 3 September 2025.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Pasar Soponyono, Surabaya, Senin (25/8/2025), Khofifah hanya memberikan komentar singkat ketika wartawan menanyakan sikapnya terhadap rencana aksi tersebut.

Baca juga: Tenda Dirusak, Uang Donasi Digarong OTK. Rakyat Jatim Menggugat Tetap Demo

 “Sudahlah, aku kerja. Aku fokus kerja,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com dan jpnn.com.

Pernyataan itu muncul setelah sejumlah kelompok masyarakat mengumumkan akan menggelar demonstrasi di Surabaya untuk menyuarakan dugaan pungutan liar, korupsi, dan lemahnya pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Aksi ini digagas untuk menekan pemerintah daerah agar lebih transparan dan responsif terhadap tuntutan masyarakat.

Desakan Transparansi

Inisiator aksi, yang tergabung dalam Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat, menyatakan demonstrasi pada 3 September mendatang akan berlangsung damai. Mereka mengklaim telah mengantongi izin kepolisian dan menargetkan ribuan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Koordinator aksi, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa tujuan utama demonstrasi adalah mendesak pemerintah provinsi memperbaiki tata kelola pemerintahan.

“Ini bukan sekadar aksi turun jalan, ini seruan moral. Kami ingin pemerintah provinsi bersih, transparan, dan berpihak kepada rakyat,” ujarnya. 

Latar Belakang Aksi

Rencana aksi ini mencuat setelah muncul sejumlah isu terkait dugaan pungutan liar di beberapa instansi pemerintah daerah. Meskipun belum ada bukti hukum yang menguatkan tudingan tersebut, kelompok sipil menilai pemerintah perlu memberikan klarifikasi terbuka.

Beberapa masyarakat turut menanggapi dinamika ini. Salah satu warga menilai bahwa sikap gubernur yang memilih fokus bekerja dapat dipahami, tetapi komunikasi publik tetap penting.

 “Memilih diam bisa menimbulkan persepsi negatif. Transparansi adalah kunci menjaga kepercayaan publik,” ujarnya.

Menjelang 3 September

Hingga saat ini, posko persiapan aksi telah berdiri di beberapa titik di Surabaya. Spanduk bertuliskan “Jatim Menggugat” terlihat terpasang di sejumlah lokasi strategis. Pihak penyelenggara mengaku telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk memastikan aksi berjalan damai dan tidak mengganggu aktivitas warga.

Gubernur Khofifah sendiri dijadwalkan menghadiri beberapa agenda pemerintahan pada hari yang sama. Pemerintah provinsi belum mengumumkan apakah akan mengirim perwakilan untuk menemui massa aksi.(*) 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru