Sampang, beritaplus.id– Suasana semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia terasa nyata di Dusun Air Mata, Desa Jungkarang, Kecamatan Jrengik. Persatuan Pemuda Air Mata (PPA) sukses menggelar berbagai lomba tradisional yang melibatkan pelajar, masyarakat, serta dukungan penuh pemerintah desa.
Perayaan ini tak sekadar hiburan, tetapi menjadi wujud kebersamaan lintas generasi dan ajang meneguhkan semangat kemerdekaan.
Baca juga: Ribuan Warga Dipastikan Meriahkan Jalan Sehat Bersama Camat Manyar dalam Rangka HUT ke-80 RI
Beragam lomba khas Agustusan digelar, mulai dari lomba bendera untuk pelajar, pukul priuk, hingga memasukkan gelang yang selalu ditunggu warga. Lomba mancing paku ke dalam botol menguji ketangkasan, sementara lomba nyo’on geddeng melatih kekompakan dan keseimbangan peserta. Sorakan penonton memenuhi area kegiatan, menambah riuh dan keceriaan.
“Anak-anak tertawa lepas, orang tua bernostalgia, dan para pemuda menjadi motor penggerak acara,” kata Muhammad, penanggung jawab kepanitiaan. “Kami bersyukur karena semua pihak kompak mendukung. Tanpa kebersamaan ini, HUT RI di Air Mata tidak akan sesemarak ini.”
Partisipasi lembaga pendidikan semakin memperkuat nuansa kebersamaan. SDN Jungkarang 4, PAUD, TK, MTs, hingga tiga Madrasah Diniyah di Air Mata mengirim pelajarnya untuk ikut lomba. Guru dan orang tua mendampingi mereka, sehingga perayaan ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran sportivitas, keberanian, dan cinta tanah air di luar kelas.
Kesuksesan acara tak lepas dari soliditas kepemudaan. PPA dipimpin oleh Ketua I Yaqub, Ketua II Qodir, dan Ketua III Imam yang bahu-membahu mengorganisasi kegiatan. Dari persiapan hingga pelaksanaan, kerja sama para pemuda terlihat nyata.
Baca juga: Semangat Kemerdekaan: Warga Plampaan Ramaikan Lomba Tarik Tambang
Kepala Desa Jungkarang Fathur Rosi memberikan dukungan penuh. Bantuan masyarakat dan donatur turut memastikan hadiah serta kebutuhan logistik terpenuhi tanpa kendala.
Perayaan HUT ke-80 RI di Dusun Air Mata meninggalkan pesan penting tentang arti persatuan. PPA berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan di tahun-tahun mendatang.
“Pemuda ingin menjadi garda terdepan menjaga semangat kebersamaan dan nilai perjuangan,” kata Muhammad.
Baca juga: Ribuan Warga Antusias Ikuti Jalan Sehat KOMPAK di Desa Bancelok
Bagi warga, lomba bukan hanya ajang seru-seruan, tetapi sarana mempererat persaudaraan. Pelajar mendapat pengalaman berharga, masyarakat merasa lebih dekat, dan pemuda semakin percaya diri untuk berkarya.
Dusun Air Mata pun dikenal sebagai dusun yang hidup dalam persatuan, kepedulian, dan semangat berbagi kebahagiaan. Di sinilah kemerdekaan benar-benar dirayakan, bukan hanya lewat upacara, tetapi juga lewat kegembiraan bersama.(fen)
Editor : Ida Djumila