Surabaya, beritaplus.id | Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (MGMP IPA) Kota Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar webinar dengan tajuk “Pembelajaran STEM Pada Isu Lokal : STEM on Local Problem-Based Projects” pada Jum’at, 05 Desember 2025 dengan tagline khas STEM isu Lokal yaitu Berpikir Global, Bertindak Lokal, dari tagline tersebut diharapkan dapat mempermudah Bapak Ibu Guru dalam penerapan STEM.
Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua MGMP IPA Kota Surabaya, Sufiah Indrawati, M.Pd., serta sejumlah narasumber yakni Silvi Novrian Yulandari, S.Pd. (SMP NU Bahrul Ulum, Kab. Gresik), Ari Fitriawati, S.Pd. (SMAN 1 Kedungadem, Bojonegoro) dan Rizka Novia Rohmawati, S.Pd (Sekolah Indonesia Jeddah).
Webinar dimoderatori oleh Fikri Hadi, S.H., M.H., yang merupakan Dosen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra.
Pada sambutannya, Ketua MGMP IPA Kota Surabaya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kolaborasi webinar tersebut. Beliau menyampaikan bahwa webinar ini dapat memberikan wawasan baru dalam dunia pendidikan terkait pendekatan pembelajaran STEM.
“Tidak hanya guru IPA, bahkan guru dari lintas mapel seperti PKN turut hadir pada webinar kali ini”, kata Sufiah dalam sambutannya.
Ibu Sufiah juga menandaskan dari penerapan STEM ini, para peserta webinar dapat mewujudkan motto “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.
Selanjutnya pada sesi pemaparan materi, Silvi Novrian Yulandari, S.Pd., selaku pemateri pertama memberikan gambaran singkat tentang pembelajaran STEM. Ia memaparkan sejumlah data dan fakta, di antaranya PISA Score Ranking yang menunjukkan bahwa 60% siswa Indonesia masih berada di bawah level kompetensi yang diharapkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan di Indonesia seyogyanya bertransformasi dengan menyesuaikan paradigma baru seperti SDGs ataupun perkembangan teknologi dan tantangan di abad ke-21. Salah satunya melalui pembelajaran STEM.
"Pembelajaran STEM atau Science, Technology, Engineering, Mathematics adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan empat bidang ilmu secara kontekstual untuk memecahkan masalah yang nyata."
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan pembelajaran STEM tersebut berbasis isu lokal dengan mengkaitkan pada masalah lingkungan sekitar, potensi daerah, kearifan lokal dan sosial budaya masyarakat setempat.
"Inilah implementasi dari tagline kita, yakni Pembelajaran STEM, Berpikir Global, Bertindak Lokal", tegasnya.
Pemateri kedua yakni Ari Fitriawati, S.Pd., dari SMAN 1 Kedungadem, Bojonegoro. Terdapat 3 poin yang disampaikan, yakni poin penentuan topik proyek STEM melalui identifikasi masalah atau potensi di sekitar, menganalisis capaian pembelajaran serta integrasi komponen STEM dan materi mata pelajaran dan menentukan strategi pelaksanan proses saintifik dan engineering.
“Salah satu implementasi di tempat kami ialah penanganan permasalahan sampah yang dielaborasikan dengan kondisi wilayah Bojonegoro yang didominasi oleh sektor agraris.” Ujar Ari.
Pemateri ketiga, yakni Rizka Novia Rohmawati, S.Pd., menyampaikan pengalamannya dalam menerapkan STEM di Sekolah Indonesia Jeddah, Arab Saudi. Berdasarkan 3 poin yang dipaparkan pemateri sebelumnya, ia menyampaikan sejumlah proyek berbasis elektronik yang dihasilkan bersama siswa di Sekolah Indonesia Jeddah.
Antusiasme tampak dari sejumlah pertanyaan dan cerita pengalaman peserta webinar dalam menerapkan pembelajaran STEM di sekolah masing-masing. Tak hanya itu, panitia juga memberikan give away berupa saldo e-wallet kepada sejumlah peserta.
"Kami berharap, semoga hadiah ini dapat menjadi motivasi bagi Bapak Ibu Guru hebat dan tetaplah berdampak", Tandas Silvi.(syd)
Editor : Ida Djumila