Ponorogo - beritaplus.ud | Desa Baosan Kidul, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, menerima penghargaan dari Keraton Surakarta Hadiningrat atas jasa mereka dalam melestarikan dan mengembangkan seni Reog, khususnya grup seni Reog Sardulo Rambut Dalem (27/12/ 2025), dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Baosan Kidul.
Kepala Desa Baosan Kidul, Dzulhijjah Fajar, bersama Parnen Prasetyo dari BPD dan Ketua Tim Penggerak PKK, hadir di Keraton Surakarta Hadiningrat untuk menerima penghargaan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Dzulhijjah Fajar menyampaikan rasa terima kasih dan syukur atas perhatian besar keraton terhadap Reog, khususnya grup seni Reog Sardulo Rambut Dalem di Desa Baosan Kidul. Ia juga menyampaikan bahwa penghargaan ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Desa Baosan Kidul.
Baca juga: SMPN 4 Ngrayun Raih Juara, Angkat Tema Situs Rambut Dalem dalam Lomba Literasi
"Ini penghargaan untuk masyarakat Desa Baosan Kidul Di penghujung tahun 2025 dan semoga dengan penghargaan ini masyarakat desa ke depan terus memelihara dan mengembangkan," ujar Dzulhijjah Fajar.
Baca juga: Polsek Sukorejo dan FKPSB Sukorejo Kompak Amankan Bumi Reog Berdzikir 2025
Fajar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Benguk (Sumarno) dan Regan, pemuda desa Baosan Kidul, atas upaya mereka mengajak pemuda-pemudi untuk melestarikan seni Reog. Ia berharap seni ini dapat diterima oleh masyarakat luas dan diundang dalam berbagai acara warga demi kelestariannya.
Fajar menambahkan mengenai asal-usul nama Sardulo Rambut Dalem. Nama ini mengandung filosofi mendalam, di mana kata "Sardulo" berarti singa muda, dan "Rambut Dalem" adalah situs tua yang berada di Desa Baosan Kidul. Dahulu, Pangeran Diponegoro pernah singgah berbulan-bulan di situs ini, bahkan melatih pasukannya dalam Perang Jawa (1825) Tepat 200 tahun yang lalu. Paska penyerbuan ke Pacitan. Dengan demikian, Sardulo Rambut Dalem memiliki arti singa muda penjaga situs Rambut Dalem.
Penghargaan ini diberikan atas kegigihan Desa Baosan Kidul dalam memperjuangkan dan melestarikan Budaya Nusantara, khususnya Seni Reog Ponorogo, yang telah berkembang pesat baik di tingkat regional, nasional, dan internasional. Selain itu, Reog Ponorogo juga telah mendapatkan pengakuan resmi dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.
Dengan diterimanya penghargaan ini, diharapkan seni Reog Ponorogo akan terus terjaga kelestariannya dan semakin berkembang di seluruh Indonesia maupun dunia.(Suci)
Editor : Redaksi