Ternak Domba Kontes Diprotes Warga Perumahan BST, Ternyata Belum Memiliki Izin
Pasuruan, BeritaPlus.id - Peternakan domba kontes di Desa Plintahan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, diprotes warga perumahan Bukit Sumber Tembong (BST). Pasalnya, usaha peternakan yang diketahui milik Iwan ini ternyata belum memiliki perizinan dari dinas terkait.
Hal itu diungkap Camat Pandaan, Timbul Wijoyo ketika melakukan peninjauan langsung bersama tim ketertiban (Trantib) dilokasi. Ia menegaskan, dari hasil kros-cek ke lokasi ternak domba kontes tersebut, diketahui belum memiliki izin.
"Informasi yang kita terima pemilik peternakan domba kontes belum memiliki izin sesuai ketentuan," kata Timbul.
Pihaknya menyarankan kepada pemilik ternak domba kontes segera mengajukan perizinan ke dinas. Disingung soal penutupan ternak itu, dia berkata, "Itu bukan menjadi kewenangan kami, tapi pihak Satpol PP Kabupaten Pasuruan."
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2025, pendirian usaha peternakan wajib memenuhi sejumlah persyaratan mulai dari tata ruang, persetujuan lingkungan warga sekitar hingga kelayakan bangunan kandang.
Selain itu, pelaku usaha juga berkewajiban menjalankan praktik peternakan yang baik serta melaporkan populasi ternak ke dinas terkait. Untuk peternakan skala menengah hingga besar, terutama dengan jumlah ternak di atas 100 ekor, umumnya diwajibkan mengantongi dokumen lingkungan seperti UKL-UPL, bahkan AMDAL, serta Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS.
Eko Santoso seorang warga perumahan BTS mengeluhkan, bau kotoran ternak domba yang ada di dekat perumahan setempat. Apalagi sekarang ini musim hujan, baunya menyengat hidung.
Ia menyebut, sejak awal pihak pemilik ternak tidak pernah melakukan sosialisasi ke warga sekitar.
"Tidak ada sosialisasi ke warga soal pembuatan kandang ternak domba," ucap Eko kepada beritaplus.id, Kamis (25/12/2025).
Ia mendesak Pemkab Pasuruan melalui dinas terkait segera mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi kepada pemilik ternak.
"Harus diberi sanksi tegas karena keberadaan ternak itu menggangu kenyamanan warga khususnya warga yang tinggal di perumahan BTS," tegasnya.
Disisi lain, seorang wanita berenisial Y, warga perumahan BTS menyatakan ternak domba kontes milik Iwan tidak berbau. Karena pakan domba bukan seperti pakan domba lainnya.
"Pakan domba kontes fermentasi bukan daun-daunan atau rumput," ujar dia.
Sedangkan lahan yang dibuat kandang ternak domba kontes masuk wilayah kampung. Bukan masuk wilayah perumahan BTS.
"Waktu rapat masalah pembuatan kandang ternak hanya dihadiri empat warga perumahan. Kalau sekarang ada warga perumahan yang protes yang lucu. Kenapa tidak dari awal melakukan protes," tanya dia.
Dari pantauan dilokasi, ada ratusan domba kontes. Kandang terbuat dari kayu terlihat bersih dan rapi. Terlihat beberapa pegawai sibuk membersihkan kandang ternak dan memberikan makan domba-domba kontes.
Sayangnya, Iwan pemilik ternak domba kontes belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan warga perumahan BTS. (dik)
Editor : Redaksi