Ponorogo-beritaplus.id | Dalam mencari orang yang dirasa pas dan mampu di tempatnya Bupati Sugiri Sancoko menggelar mutasi pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Ponorogo, Jum’at malam tanggal 25 Agustus 2023. Bertempat di Pringgitan di penghujung bulan Agustus beberapa pejabat yang dimutasi tampak hadir mengikuti sumpah jabatan.
Puluhan pejabat eselon III hingga II masuk gerbong mutasi dan kini menempati posisi baru. Pejabat yang dilakukan mutasi itu, antara lain dari tingkat pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Untuk pimpinan tinggi pratama, ada 4 pejabat yang digeser yakni Masun yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) digeser sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sedang Sapto Djatmiko yang menduduki Kepala Pelaksana BPBD bergesar menjadi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfo).
Bambang Suhendro sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik menempati jabatan baru sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah.
Pun Bambang Nur Cahyo sebalumnya Asisten 1 digeser menjadi Staf Ahli bidang Pemerintahan Hukum dan Politik.
"Tidak ada jumat keramat, kan tidak ada sejarah pelantikan subuh maka ya kita lakukan proses mutasi jabatan pada malam hari dan masih dibatas waktu hari Jumat. Dan tidak mendadak,”ungkap Bupati Sugiri Sancoko.
Mutasi juga diisi mayoritas pegawai dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono Ponorogo 12 jabatan yang dilakukan pengisian.
“Hal itu dikarenakan adanya perubahan susunan organisasi tata kerja (SOTK) di rumah sakit. Salah satunya ada penambahan posisi setingkat eselon 3. Wakil direktur yang semula hanya 2, dengan perubahan SOTK yang baru, kini jumlahnya menjadi 3 orang," sebut Kang Giri.
Kang Giri Bupati Ponorogo mengatakan mutasi adalah hal yang wajar terlebih mencari orang yang dirasa pas dan mampu di tempatnya.
“Pergeseran dan mutasi pejabat untuk Aparatur sipil negara (ASN) merupakan hal yang biasa serta untuk penyegaran. Sehingga ASN juga bisa menambah ilmu yang baru, jika ditempatkan di posisi baru,”jelasnya.
Bupati mewanti-wanti dengan adanya proses mutasi ini jangan sampai memunculkan stigma dikotak atau diparkir.
“Mari kita semua untuk berpikir positif. Hal ini saya lakukan semata-mata untuk percepatan pembangunan dan jalannya roda pemerintahan di Ponorogo yang lebih baik lagi,”pungkasnya.(aw)
Editor : Ida Djumila